Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karangan Bunga Mulai Berdatangan di Halim

Kompas.com - 10/05/2012, 20:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun belum ada keterangan resmi dari petugas Basarnas yang melakukan mengevakuasi pesawat Sukhoi Superjet100, karangan bunga tampak terpajang di lantai dua Bandar Udara Halim Perdana Kusuma.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sebanyak delapan karangan bunga tersebut dijejerkan di lantai dua, dekat kantor agen Sky Aviation. Namun, lokasi pemajangan karangan bunga tersebut tidak terlihat oleh pihak keluarga karena berbeda akses masuk.

Dari delapan karangan bunga yang tampak, di antaranya dari Direksi dan Staf Merpati Nusantara Airlanes, Eks Karyawan/ti Direktorat Teknik Sempati Air, Asosiasi Pilot Merpati dan PT Bina Mitra Wibhawa. Kedelapan karangan bunga tersebut berisi pernyataan ungkapan turut berduka cita bagi para penumpang pesawat berbendera Rusia dengan nomor penerbangan RA 36801 tersebut.

Berdasarkan seorang petugas bandara yang enggan menyebutkan identitasnya, karangan bunga pertama kali datang ke lokasi tersebut sekitar pukul 14.00 WIB. "Dari tadi siang ini, saya juga nggak tau kabar dilapangan gimana," ujarnya.

Hingga pukul 20.38 WIB, para keluarga sebagian masih berada di terminal kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma sejak kemarin, namun beberapa keluarga sudah pulang karena belum mendapatkan kepastian penemuan anggota keluarganya.

Sebanyak 45 penumpang belum diketahui nasibnya saat pesawat Sukhoi Superjet 100 yang ditumpanginya hilang kontak pukul 14.33 WIB kemarin. Pesawat survey milik TNI berhasil menemukan titik yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat tersebut. Namun petugas evakuasi jalur darat belum sampai ke titik tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Nasional
    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Nasional
    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Nasional
    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Nasional
    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Nasional
    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Nasional
    Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Nasional
    'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

    "Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

    Nasional
    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com