Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anton Bersikeras Ikut Demo Sukhoi

Kompas.com - 10/05/2012, 10:11 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok wanita tampak duduk dengan wajah muram di tengah riuh Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (10/5/2012). Terlihat ketegangan dan kekhawatiran di wajah mereka, menunggu kabar keberadaan dari seorang penumpang Sukhoi Super Jet 100 bernama Anton Daryanto.

Pria berusia 56 tahun itu adalah teknisi dari perusahaan penerbangan SKY. Anton baru bekerja di perusahaan tersebut Januari lalu setelah sebelumnya bekerja di Garuda Arlines dan Sriwijaya Air. Namanya tak terdaftar dalam data manifest penumpang yang mengikuti demo flight Sukhoi.

"Kami masih menunggu kabar Anton. Dia kemarin pamit ke istrinya hanya untuk meeting perusahaan. Jadi, kami tidak menyangka dia ikut dalam pesawat itu," ujar adik ipar Anton, Henny Maheswari, saat berbincang-bincang dengan Kompas.com.

Sesekali, matanya awas melihat petugas bandara yang lewat dan berharap datang membawa kabar baik. Ia juga terus melirik ke telepon seluler yang digenggamnya seperti menunggu ada informasi datang melalui sambungan telepon. 

Dengan mata berkaca-kaca ia menuturkan, beberapa teman Anton telah melarang pria asal Cilacap itu menaiki pesawat tersebut. Namun, ia bersikeras turut demo flight karena ingin mengetahui seluk beluk pesawat buatan Rusia itu. Mobil yang dikendarainya ditinggal di kantornya. Ia memilih ikut bersama Ganis Arman Zuvianto, rekannya. Ganis adalah satu satu penumpang yang juga ikut terbang.

"Teman-temannya ajak dia makan siang sebenarnya, tapi dia enggak mau. Dia maunya ke sini (Halim)," kata Henny.

Seharusnya, yang mengikuti demo flight adalah atasan Anton yaitu Yuwono. Namun, saat itu Yuwono tengah melaksanakan ibadah shalat. Yuwono tak muncul saat pesawat akan berangkat sehingga, Anton berinisiatif menggantikannya.

"Dia kan senang hal-hal berbau teknis, jadi langsung semangat aja ikut Sukhoi itu," tutur Henny.

Kini, kata Henny, pihak keluarga masih terus mengikuti perkembangan pencarian para penumpang. Istri dan dua anak Anton diminta keluarga untuk tetap tinggal di kediaman mereka di Matraman, Jakarta Pusat. Hal ini dilakukan agar mereka tidak terlalu tertekan mengetahui kabar yang beredar di Bandara Halim.

"Entah kenapa, tapi saya dan keluarga yakin Anton masih hidup. Adik saya bermimpi tadi malam, dia hanya luka-luka saja. Semoga Tuhan melindungi mereka," tutur Henny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com