Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas dan Bank Mandiri Kerja Sama Bangun Flores

Kompas.com - 09/05/2012, 18:44 WIB
M Nasir

Penulis

Tim Kompas turun ke lokasi bencana alam untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ketika Gunung Galunggung di Tasikmalaya, Jawa Barat meletus 5 April 1982 yang mengakibatkan banyak penduduk di sekitarnya bergelempangan.

Bantuan yang diberikan pertama kali berupa bantuan tanggap darurat, yaitu bantuan segera beberapa setelah bencana terjadi. Dalam perkembangannya, DKK juga memberikan bantuan rehabilitasi bangunan rumah dan fasilitas umum yang hancur akibat bencana alam seperti gempa bumi, gunung api meletus, tsunami, banjir, kekerigan akibat cuaca ekstrem, serangan badai, dan hantaman meteor dari ruang angkasa.

Bahkan DKK juga memberi bantuan pendidikan dan pengobatan bagi keluarga yang tidak mampu. Pernah suatu hari, 29 April 2010 warga Duren Sawit, Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur digemparkan oleh meteor jatuh dan menghantam sejumlah rumah warga.

Bangunan yang kejatuhan meteor itu adalah rumah keluarga HM Soedarmodjo, Sobari, Kusnadi, dan Faturohman. Rumah-rumah itu pun porak-poranda. Para korban meteor tersebut mengajukan bantuan untuk perbaikan rumah kepada DKK. Dan, akhirnya rumah-rumah mereka diperbaiki DKK dengan menggunakan dana yang berasal dari pembaca Kompas.

Setelah rumah selesai diperbaiki, mereka datang ke Harian Kompas dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada pembaca Kompas dan DKK.Bantuan yang disalurkan oleh DKK berasal dari para pembaca Kompas yang mempercayakan uang mereka untuk disalurkan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan, terutama mereka yang terkena musibah/bencana. Bantuan diberikan kepada siapa pun dengan latar belakang suku bangsa dan agama apapun.

Sejak awal DKK mendapat kepercayaan pembaca Kompas dalam menyalurkan bantuan. Menurut catatan pada pekan awal penyaluran bantuan, Kompas 18 Agustus 1982 menerima titipan sumbangan dari pembaca Rp 111. 519.287. Jumlah ini terus bertambah. Penerimaan seluruhnya dari tahun-tahun sebelumnya, termasuk bunga mencapai Rp 149.215.482.566.

Setelah disalurkan, baik untuk bantuan tanggap darurat, rehabilitasi infrastruktur (termasuk pembangunan rumah penduduk) yang hancur akibat bencana alam, bantuan pendidikan, dan pengobatan warga miskin, program bantuan sejuta perpustakaan, dan pembangunan kembali instalasi air di seputar Gunung Merapi, serta pembangunan instalasi air bersih di Kuanheum, Kupang, jumlah dana yang masih tersedia per 29 Februari 2012 Rp 40.584.421.904.

Korban bencana alam yang pernah mendapat bantuan DKK antara lain korban Gempa Flores (12 Desember 1992), Gempa di Kecamatan Gunung Kerinci di Sumatera Barat (7 Oktober 1995), kekeringan di Papua, banjir Cilacap, tsunami di Aceh, serta korban letusan Gunung Merapi, banjir bandang Wasior, dan tsunami Mentawai (bantuan 104 rumah masih dalam pengerjaan), gempa bumi Jawa Barat, Bima (Nusa Tenggara Barat), serta gempa Sumatera Barat (2009).

Pada tahap tanggap darurat bantuan yang disalurkan umumnya kebutuhan yang sangat mendesak, seperti bahan pangan, pakaian, dan obat-obatan. Sedang pada tahap rehabilitasi bantuan yang diberikan antara lain membangun rumah korban bencana, membangun kembali gedung-gedung sekolah dan kampus yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan belajar-mengajar. Bahkan untuk menghidupkan tradisi tari topeng yang hampir punah, DKK juga membangun sebuah sanggar tari di Indramayu, Jawa Barat.

Di bidang pendidikan, DKK dalam tiga tahun terakhir ini juga membantu ratusan perpustakaan berupa buku dan raknya. Perpustakaan-perpustakaan yang mendapat bantuan DKK tersebar di Jakarta, dan sekitarnya, serta daerah-daerah lain di Pulau Jawa. Tujuh sekolah di Padang dan Pariaman (Sumatera Barat) juda dibangun DKK dengan menggunakan dana bantuan pembaca Kompas. Tiga gedung sekolah di antaranya diresmikan 19 Maret 2011 oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Trias Kuncahyono.

"Bantuan ini patut disyukuri, dan harus dibarengi dengan prestasi belajar," kata Irwan Prayitno saat peresmikan tiga gedung sekolah tersebut. Sementara itu Trias Kuncahyono di depan masyarakat, para pejabat dan para guru saat peresmian, mengatakan, DKK itu bagaikan talang air. Berapa pun dana yang dititipkan masyarakat, akan disalurkan kembali untuk masyarakat.

Belakangan, DKK juga menjalin kerja sama dengan program CSR perusahan-perusahaan dalam penyaluran bantuan. Misalnya, kerja sama yang pernah dilakukan yaitu DKK dan Bank Lippo (Lippo Group) dalam membangun gedung sebuah Sekolah Dasar Negeri di Bojonegoro, Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com