Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Polri Dipimpin Timur, Kekerasan Meningkat

Kompas.com - 07/05/2012, 11:27 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menilai Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo harus bertanggung jawab atas ketidakberdayaan pihak kepolisian dalam menghadapi tindakan intoleransi. PDI-P menilai, tidak ada keadilan ketika penyelesaian hukum beberapa kasus belakangan ini.

"Penyerang tidak dijamah dan korban dikorbankan adalah praktik memprihatinkan dari kepolisian. Itu justru memunculkan konflik laten yang berkepanjangan. PDI-P memberi catatan kepada Kapolri di tahun pertama kepemimpinannya, kelompok-kelompok intoleran dengan eskalasi tindakan kekerasannya semakin memburuk," kata anggota Komisi III DPR dari F-PDIP, Eva Kusuma Sundari, melalui pesan singkat, Senin (7/5/2012).

Hal itu dikatakan Eva menyikapi tiga kasus yang terjadi dalam seminggu terakhir, yakni pertama, bentrokan antara massa ormas dan warga di Jalan RE Martadinata, Solo. Kedua, pembubaran secara paksa diskusi dan peluncuran buku yang berjudul Allah, Liberty and Love di Teater Salihara, Jakarta. Ketiga, penganiayaan terhadap aktivis Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) saat meliput aksi intoleran terhadap pelaksanaan ibadah jemaat HKBP Filadelfia di Bekasi, Jawa Barat.

Eva mempertanyakan sikap kepolisian di Solo yang membiarkan anggota ormas berkeliaran dengan menenteng senjata tajam hingga mengakibatkan korban luka. "Sebaliknya, warga yang mau mencegah justru ditodong pistol aparat dan dilarang keluar rumah. Yang parah, Kapolres Solo justru menyalahkan warga atas insiden yang dipicu dendam dua kelompok preman," kata Eva.

Eva menambahkan, insiden Salihara menunjukkan bahwa kepolisian aktif menjadi utusan ormas untuk membubarkan diskusi. Padahal, menurut dia, diskusi itu digelar di ruang yang tergolong privat.

"Terlepas dari kontroversi pandangannya, aktivis Kanada, (Irshad) Manji, adalah tamu sah negara dan masuk secara legal sehingga negara mempunyai kewajiban melindungi hak asasinya," kata Eva.

Adapun kasus HKBP Filadelfia, lanjut Eva, sama seperti kasus GKI Yasmin di Bogor. Putusan Mahkamah Agung terkait izin mendirikan bangunan gereja tidak ditegakkan oleh aparat negara, baik pemerintah daerah maupun kepolisian. "Aparat justru bergabung dalam pembangkangan hukum sesuai desakan kelompok intoleran," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com