Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Membangun Sumba

Kompas.com - 02/05/2012, 04:21 WIB

Kopdit yang diperkenalkan Cypri tiga-empat tahun lalu itu kini menjadi kopdit terbesar di Sumba. Disebut Kopdit Merandiate, koperasi di Weepatando, Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, ini, menurut ketuanya, Andreas, kini beranggotakan 3.775 orang. Aset salah satu dari sekitar 4.000 kopdit di Sumba ini hampir Rp 5 miliar.

Kopdit yang berprinsip ”saya susah saya bantu, saya susah kamu bantu” atau ”oleh anggota untuk anggota” ini bisa dikatakan menjadi tulang punggung kemandirian masyarakat. Lewat koperasi, warga dibiasakan menabung. Bukan sebaliknya, meminjam dulu baru menabung.

Obsesi

Sejak masa perkenalan calon biarawan Redemptoris tahun 1971 di Weetebula, Cypri mengaku terobsesi memberdayakan masyarakat Sumba. Dia tak ingin Sumba dilalaikan penghuni dan pemiliknya.

Alasannya, dia telah jatuh cinta pada tanah dan budaya Sumba. Apalagi ada dua sumber mata air alam yang deras mengalir sepanjang tahun di Waikelosawah dan Waikelopan, keduanya di Sumba Barat Daya. Semua itu membuat Sumba Barat menjadi lumbung padi bagi Sumba.

”Kekayaan alam Sumba itu perlu disyukuri dan dikembangkan,” ujar Cypri yang menganggap Sumba sebagai tanah kelahiran keduanya.

Kalau kain tenun Flores dan Sumba, bagi Cypri, setara keindahannya, tidak demikian kondisi alamnya. Bercocok tanam di Solor, Flores, tanah kelahirannya, orang harus bekerja sangat keras.

”Bisa dibilang, untuk bertahan hidup, singkong saja harus berebut tanah dengan batu. Tetapi, di Sumba Barat sebaliknya, segala jenis tanaman tumbuh subur dan menghasilkan,” ujarnya.

Cypri mengibaratkan pekarangan orang Solor itu laut, sedangkan pekarangan orang Sumba Barat adalah tanah yang subur. Itu pun masih dilengkapi pantai yang belum dikembangkan sebagai obyek wisata, yakni pantai Marosi di Kecamatan Lamboya, Sumba Barat, dan pantai Kodi di Sumba Barat Daya.

”Tunggu sekitar 10 tahun lagi, Sumba pasti akan berbeda dari sekarang. Bahkan Sumba Barat nanti tak kalah dari Jawa Barat, kawasan yang subur di Pulau Jawa,” kata Cypri meyakinkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com