Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Sesalkan Kericuhan di Tengah Pemeriksaan Istrinya

Kompas.com - 26/04/2012, 16:39 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menyesalkan kericuhan yang terjadi di tengah pemeriksaan istrinya, Athiyah Laila, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (26/4/2012) siang tadi. Anas mengatakan kalau pria-pria bersafari yang memulai kericuhan itu bukanlah pengawal-pengawalnya.

"Saya hadir berdua dengan istri saya. Saya hadir pribadi, saya mengantar, jadi kalau ada yang mengaku pengawal, tidak ada. Saya menyesalkan kalau ada hal-hal yang kurang baik di dalam proses ini, tetapi saya jamin tidak ada pengawal-pengawal itu," kata Anas di gedung KPK Jakarta mendampingi istrinya selesai menjalani pemeriksaan KPK.

Athiyah diperiksa terkait penyelidikan proyek pembangunan pusat pelatihan olahraga Hambalang, Jawa Barat. Seperti diberitakan sebelumnya, kericuhan di tengah pemeriksaan Athiyah berawal saat pria bersafari hitam memukul seorang pengunjukrasa.

Kelompok pengunjukrasa yang menamakan diri mereka "Pemuda Cinta Tanah Air" itu menyambangi gedung KPK untuk menggelar aksi. Mereka menuntut KPK menuntaskan kasus korupsi wisma atlet dan proyek Hambalang. Mereka membawa poster yang antara lain berbunyi "KPK, kumpulkan teman-teman Anas?".

Belum diketahui dari mana asal kelompok bersafari yang memukul pengunjukrasa tersebut. Seorang wartawan mengatakan kalau kelompok bersafari itu tiba tak lama setelah rombongan Anas Urbaningrum sampai di gedung KPK. Mereka datang dengan mengendarai mobil Alphard.

Pihak kepolisian pun mengamankan bentrokan agar tidak meluas. Namun bentrokan berlanjut. Kelompok bersafari itu kembali baku hantam dengan pengunjuk rasa di samping gedung KPK. Sejumlah petugas kepolisian pun kembali mengerubungi pihak yang bertikai.

Entah bagaimana ceritanya, gerombolan pihak yang bertikai itu masuk ke dalam pagar gedung KPK. Kericuhan semakin memanas saat ada pewarta foto yang berupaya mengabadikan momen itu terkena pukulan. Akibatnya, para pewarta yang lain ikut panas dan terlibat baku hantam dengan pria-pria bersafari tersebut.

Kericuhan menjalar hingga ke tangga dekat pintu gedung KPK. Lebih dari 50 petugas kepolisian mengamankan bentrok antara wartawan dan orang yang diduga pendukung Anas itu. Kericuhan pun berakhir setelah polisi mengusir pria-pria bersafari itu ke luar gedung KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com