Hanya sedikit masyarakat yang memanfaatkan bangunan penyelamat. Banyak orang tidak percaya bahwa bangunan itu akan kuat menahan gelombang tsunami karena belum teruji. Banyak lagi yang berpendapat bahwa bangunan itu diperuntukkan bagi orangtua, wanita, anak-anak, dan orang-orang yang tidak memiliki kendaraan.
Dalam menit ke-30 hingga ke-60, konsentrasi massa akibat kemacetan lalu lintas masih terjadi di banyak jalan dan persimpangan yang dilanda tsunami pada tahun 2004. Beruntung bahwa sumber gempa tidak berada di tempat yang sama dan mekanismenya juga tidak sama sehingga tsunami tidak terjadi.
Gempa Aceh merupakan gempa besar pertama yang menguji keandalan sistem peringatan dini tsunami Indonesia. Hasil kajian menunjukkan, sistem ini masih sangat lemah dan perlu pembenahan menyeluruh. Bukan hanya perangkat teknologinya, melainkan terutama juga pada hal-hal yang berkaitan dengan regulasi, sosialisasi, dan kapasitas manusianya.