Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDIP Akui Sistem Pemilu Memberatkan

Kompas.com - 14/04/2012, 13:27 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengakui sistem pemilu proporsional terbuka dalam Undang-Undang Pemilu yang baru bakal memberatkan partai berlambang banteng itu dalam pertarungan di Pemilu 2014. Pasalnya, PDI-P harus bertarung dengan parpol lain yang memiliki calon legislatif popular dan kuat modal.

"Bagi kita memberatkan," kata politisi PDI-P Arif Wibowo di Jakarta, Sabtu (14/4/2012).

Arif menjelaskan, dengan sistem pemilu terbuka, parpol dan caleg bakal mengeluarkan uang sebesar-besarnya untuk meraih suara terbanyak supaya bisa masuk ke parlemen. Persaingan bukan hanya terjadi antarcaleg berbeda parpol. Namun, antarcaleg di parpol yang sama juga akan saling sikut demi kursi parlemen.

Apalagi, lanjut Ketua Pansus RUU Pemilu itu,  besaran dana kampanye tidak diatur dalam UU Pemilu. Hal itu bakal menjadi ancaman jika melihat realitas masyarakat yang tergiur dengan tawaran uang dari para caleg.

"Kita berlomba-lomba untuk menghabiskan uang yang dimiliki untuk memburu kekuasaan. Pragmatisme terjadi, kompetisi tidak bisa dihindarkan," kata Arif.

Meski demikian, tambah Arif, pihaknya tak akan mengikuti tren parpol lain yang memprioritaskan mengusung orang popular seperti artis atau memiliki modal besar. Pihaknya tetap akan mengusung kader berkualitas lantaran proses kaderisasi berjalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com