Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegaduhan Koalisi Tak Bermanfaat bagi Rakyat

Kompas.com - 07/04/2012, 22:14 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Perdebatan soal keberadaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam koalisi pendukung pemerintah saat ini telah menciptakan kegaduhan politik yang tidak produktif bagi masyarakat. Itu hanya memperlihatkan tarik-menarik kepentingan elite politik saja.

"Kegaduhan soal koalisi itu tidak langsung bisa menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi rakyat, seperti naiknya harga kebutuhan pokok atau kemiskinan," kata pengamat politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Ari Dwipayana, Sabtu (7/4/2012) di Jakarta.

Ari berharap, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga pimpinan koalisi, segera mengakhiri kegaduhan soal koalisi itu. Presiden bisa segera mengambil keputusan dengan beberapa opsi dengan beberapa risikonya.

Salah satu opsi, PKS dikeluarkan dari koalisi dan diganti tiga menterinya, yaitu Menteri Komunikasi dan Informasi, Menteri Pertanian, dan Menteri Sosial. Risikonya, kemungkinan bakal muncul perlawanan partai tersebut di DPR.

Opsi lain, jatah tiga menteri dari PKS dikurangi, tetapi partai itu tetap berada dalam koalisi. Keberadaan PKS akan menjadi penyeimbang terhadap kemungkinan "kenakalan" Partai Golkar dalam koalisi.

Bisa juga, semua menteri untuk PKS tidak dikurangi, tetapi suara partai itu tidak dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan tertentu di Sekretariat Gabungan (Setgab).

"Saya menduga, Presiden Yudhoyono akan mengambil jalan moderat, seperti mengurangi jatah menteri untuk PKS. Atau jatah menteri tetap, tetapi tak melibatkan partai itu dalam pengambilan keputusan tertentu," kata Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

    Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

    Nasional
    Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

    Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

    Nasional
    5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

    5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

    Nasional
    Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

    Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

    Nasional
    Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

    Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

    Nasional
    Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

    Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

    Nasional
    BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

    BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

    Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

    Nasional
    Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

    Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

    Nasional
    Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

    Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

    Nasional
    Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

    Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

    Nasional
    DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

    DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

    Nasional
    Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

    Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

    Nasional
    Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

    Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com