Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Wa Ode, KPK Usut Keterlibatan Pihak Lain

Kompas.com - 05/04/2012, 19:39 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi mengembangkan kasus dugaan suap pengalokasian dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) yang menjerat anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Wa Ode Nurhayati. KPK mencari kemungkinan keterlibatan pihak lain selain Wa Ode dan Fahd A Rafiq, dua tersangka kasus itu. "Apakah ada pihak-pihak lain selain F (Fahd) atau WON (Wa Ode Nurhayati) terlibat dalam kasus ini," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, di Jakarta, Kamis (5/4/2012).

Menurut Johan, terbuka kemungkinan adanya tersangka baru dalam kasus ini. Asalkan ditemukan dua alat bukti yang cukup, siapa pun dapat menjadi tersangka, termasuk pimpinan Badan Anggaran DPR. "Semua pihak yang diduga terlibat, tentu menyimpulkannya apakah ditemukan dua alat bukti yang cukup atau tidak," ujarnya.

Hari ini, KPK memeriksa dua unsur pimpinan Banggar DPR yaitu Melchias Markus Mekeng (fraksi Partai Golkar) dan Mirwan Amir (fraksi Partai Demokrat) sebagai saksi bagi Wa Ode. Sebelumnya, KPK memeriksa unsur pimpinan Banggar yang lain, yakni Olly Dondokambey (Fraksi PDI-Perjuangan) dan Tamsil Linrung (fraksi PKS) terkait kasus yang sama. Johan mengatakan, pemeriksaan pimpinan Banggar tersebut sekaligus menindaklanjuti laporan yang disampaikan Wa Ode ke penyidik KPK.

Beberapa waktu lalu, Wa Ode mengaku telah menyerahkan bukti-bukti keterlibatan pimpinan Banggar yang dimilikinya. "Memang KPK terima data dan informasi dari Wa Ode, KPK juga tengah menangani kasus DPPID, bisa jadi ini keduanya perpaduan kan. Yang pasti baik Mirwan sama Mekeng, diperiksa terkait kasus DPPID," ungkap Johan.

Saat ditanya data apa saja yang diberikan Wa Ode, Johan mengaku tidak tahu. Wa Ode menuding pimpinan Banggar DPR terlibat dalam kasus yang menjeratnya. Wa Ode sendiri diduga menerima suap Rp 6 miliar dari Fahd A Rafiq terkait pengalokasian dana PPID di tiga kabupaten di Aceh. Diduga, uang diberikan melalui politikus Partai Golkar, Haris Surahman yang ditransfer ke rekening staf pribadi Wa Ode.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wa Ode menyebut Mekeng dan politikus Partai Golkar sengaja menjebaknya. Terkait tidungan ini, para pimpinan Banggar itu membantah. Belakangan dikabarkan, tiga pimpinan Banggar, yakni Mekeng, Olly, dan Mirwan, mengundurkan diri karena sering menjadi sasaran tembak dalam sejumlah kasus korupsi. Namun, Mirwan membantah kabar pengunduran dirinya itu. "Mengundurkan diri dari mana? Nggak, nggak ada," kata Mirwan seusai menjalani pemeriksaan KPK hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Nasional
    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Nasional
    Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

    Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

    Nasional
    PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

    PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

    Nasional
    Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

    Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

    Nasional
    Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

    Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

    Nasional
    Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

    Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

    Nasional
    Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

    Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

    Nasional
    Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

    Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

    Nasional
    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Nasional
    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Nasional
    Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

    Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com