Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibas: Tak Mungkin Pemerintah Sengsarakan Rakyat

Kompas.com - 30/03/2012, 14:19 WIB
Caroline Damanik

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua sementara Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, menilai, opsi menaikkan harga BBM merupakan langkah tepat yang diambil pemerintah dalam merespons kondisi harga minyak dunia. Ibas, demikian putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini dipanggil, mengatakan, kenaikan harga BBM justru dibutuhkan untuk kepentingan masyarakat.

"Kami berharap apa yang disampaikan sejauh ini, kesolidan dan kekompakan partai koalisi, merupakan kebijakan yang tepat untuk kepentingan masyarakat luas. Tidak mungkin pemerintah dan DPR akan menyengsarakan rakyat," ungkapnya di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Jumat (30/3/2012).

Oleh karena itu, lanjutnya, Fraksi Demokrat, menginginkan proses pengambilan keputusan berjalan dengan lancar. Menurut dia, proses kenaikan harga BBM bukan hal yang baru bila ditilik dari kondisi perekonomian global belakangan ini.

"Ini merupakan pilihan yang pahit bagi pemerintah," tuturnya. Ia berharap, fraksi-fraksi koalisi konsisten mendukung kenaikan subsisi BBM dapat berjalan dengan segera.

Hingga saat ini, delapan fraksi sudah menyatakan sikapnya. Fraksi oposisi yakni PDI Perjuangan, Partai Hanura, dan Partai Gerindra sudah menolak rencana kenaikan harga BBM.

Di dalam koalisi, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Golkar sudah bersikap sama seperti parpol oposisi. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan meminta pemerintah menunda kenaikan harga BBM per 1 April 2012 lantaran kondisi psikologis sosial.

Adapun F-PAN mempersilakan pemerintah menaikkan harga BBM jika melihat kondisi harga minyak dunia. Fraksi Partai Demokrat jelas mendukung pemerintah. Demokrat meminta seluruh parpol koalisi tetap solid hingga pengambilan keputusan.

Pada bagian lain, Ibas tidak keberatan dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah komponen masyarakat. Menurut dia, unjuk rasa merupakan bagian dari kebebasan berpendapat. "Sampaikanlah aspirasi dengan solusinya. Jangan sampai demonstrasi malah mengganggu ketertiban umum, karena itu akan merugikan masyarakat sendiri," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com