Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical: BBM Tak Perlu Naik Tahun Ini

Kompas.com - 29/03/2012, 18:46 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie atau akrab dipanggil Ical menyatakan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk saat ini tidak perlu ada kenaikan.

"Partai Golkar katakan tak perlu ada kenaikan harga BBM," katanya setelah berdialog dengan masyarakat di lokasi perkebunan kelapa sawit PTP VIII, Desa Cikasungka, Cigudeg, Bogor, Jabar, Kamis (29/3/2012).

Orang nomor satu di Golkar itu berada di Cigudeg untuk melanjutkan program keliling wilayah Pemenangan Pemilu (PP) Jawa 1 dengan didampingi Ketua PP Jawa 1 Ade Komarudin, Ketua DPP Golkar Fuad Hasan Masyhur, Wakil Sekjen Lalu Mara Satria Wangsa, Ketua DPD Golkar Jabar Irianto Syafiudin, dan Ketua DPD Golkar Bogor Ade Ruhendi.

Menurut dia, pihaknya dalam pertemuan antaranggota koalisi sudah memberikan hitungan angka-angkanya dan PG sebetulnya tegas tidak ingin ada kenaikan harga.

"Saya sudah berikan angka-angka hitungannya, tapi intinya Partai Golkar katakan untuk saat ini tak perlu ada kenaikan harga BBM. Tapi kalau mau naik sekalian saja Rp 2.000," katanya, sambil buru-buru masuk mobil.

Hal yang sama diungkapkan Ketua Pemenangan Pemilu Jawa 1 yang juga Sekretaris F-PG DPR Ade Komarudin. Ia menegaskan, F-PG DPR akan menolak secara tegas rencana kenaikan BBM yang akan dilakukan pemerintah.

"F-PG DPR hanya membahas perubahan subsidi energi yang diusulkan pemerintah, bukan kenaikan harga BBM. Setelah penentuan subsidi energi itu tertuang dalam APBN, maka keputusan pemerintahah dalam hal ini Presiden untuk menetapkan harga BBM," katanya.

Ia menyatakan, kenaikan harga BBM adalah domain pemerintah, bukan DPR. Karena itu, jika ada pihak-pihak yang mempersoalkan sikap Partai Golkar, maka mereka tidak memahami substansi persoalan secara benar.

"Rapat anggota koalisi di Cikeas pada beberapa waktu lalu hanya silaturahim biasa tentang Setgab dan tidak membahas BBM. Pembahasan BBM, kan, ada di kabinet sesuai sistem pemerintahan kita yang menganut presidensiil, bukan parlementer. Jadi, keputusan pemerintahan letaknya dalam rapat kabinet, bukan rapat koalisi," kata Ade.

Aburizal Bakrie melakukan kunjungan di wilayah Bogor selama dua hari, di antaranya mengunjungi Pesantren Darul Falah, kemudian memberikan ceramah "Motivasi Mencetak Wirausahawan Muda dari Sejak Mahasiswa" di Auditorium Perikanan IPB.

Selain itu, ia juga melakukan kunjungan ke perajin sepatu kulit Ciomas, kemudian ke Yayasan Alhidayah Masjid Taufik. Dia juga berdialog dengan warga di lokasi perkebunan kelapa sawit PTP VIII Desa Cikasungka, Cigudeg, Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

    Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com