Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Ada Kelompok yang Ingin Kudeta

Kompas.com - 18/03/2012, 22:32 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, mengatakan, ada kelompok-kelompok yang ingin menggulingkan pemerintahan yang sah. Pemerintahan SBY-Boediono harus jatuh sebelum 2014. Alasan kelompok tersebut, menurut Presiden, sangat dicari-cari.

Presiden menilai kelompok tersebut terdiri dari orang-orang yang berambisi menjadi presiden, wakil presiden, namun tak ingin berkeringat. Mereka juga tak ingin berjalan di dalam koridor konstitusi.

"Terhadap ancaman dan tekanan seperti itu, saya akan tetap menjaga konstitusi, menjalankan pemerintahan, dan terus memajukan kehidupan masyakarat kita. Saya tak akan terpengaruh dan gentar dalam menghadapi ancaman-ancaman seperti itu," kata SBY di hadapan para kader PD di kediamannya di Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Minggu (18/3/2012).

Turut hadir pada pertemuan itu, antara lain Wakil Ketua Dewan Pembina PD Marzuki Alie, Ketua Umum DPP PD Anas Urbaningrum, Sekretaris Jenderal PD Edhie Baskoro, dan lainnya.

SBY mengatakan, dirinya tetap menjalankan tugas, misi, dan tanggung jawabnya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan secara sungguh-sungguh hingga 2014. Menurut dia, inilah amanat dari rakyat yang akan diembannya. Kepada jajaran PD, SBY meminta agar mereka tidak gentar menghadapi ancaman. "Saudara-saudara kader Partai Demokrat tak perlu khawatir karena setiap gerakan dan tindakan yang bertentangan dengan konstitusi, hukum, dan undang-undang pasti akan ditindak tegas oleh negara," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com