JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrat, Mirwan Amir, membantah pernyataan terdakwa M Nazaruddin bahwa dirinya menyumbang uang sebesar Rp 20 miliar untuk pemenangan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat ketika kongres di Bandung tahun 2010.
"Dari mana saya dapat Rp 20 miliar untuk sumbang Anas? Proyek mana? Saya tak pernah kerjakan proyek. Saya bukan pengusaha," kata Mirwan di Komplek DPR, Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Mirwan mengatakan, jika ia punya uang sebanyak itu, maka lebih baik disimpan untuk anak-istrinya. Wakil Ketua Badan Anggaran atau Banggar itu menyebut Nazaruddin orang yang terus berbohong. "Kerjanya bohong terus. Jangan percaya sama orang yang bilang fitnah," ucapnya.
Ketika ditanya langkah apa yang akan dia lakukan untuk menyikapi tuduhan Nazaruddin, Mirwan mengaku tak akan menanggapinya. "Ngapain tanggapin orang ngga benar," pungkas dia.
Seperti diberitakan, Nazaruddin menyebut Mirwan mendapat uang sebanyak itu dari fee sejumlah proyek. "Dia (Mirwan) kan Wakil Ketua Banggar, menyisihkan dari situ (fee proyek). Ini enggak ada hubungannya sama partai karena uang pribadi Pak Mirwan secara individu," kata Nazaruddin.
Dalam sejumlah kesempatan, Nazaruddin mengungkapkan adanya uang Permai Grup (perusahaan milik Nazar) senilai Rp 30 miliar dan 5 juta dollar AS yang mengalir ke kongres.
Menurut Nazaruddin, uang tersebut untuk dibagikan kepada ketua-ketua dewan pimpinan cabang (DPC) agar mereka menyumbang suara ke Anas.
"Itu untuk mengamankan 325 DPC. Ada yang satu DPC 10.000 dollar AS, ada yang 15.000 dollar AS," kata Nazaruddin beberapa waktu lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.