JAKARTA, KOMPAS.com - Sepuluh orang petugas Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penggeledahan ruang Sekretariat Panitia Badan Anggaran atau Banggar di Gedung Nusantara I Dewan Perwakilan Rakyat, Jumat (10/2012). Menurut Ketua KPK, Abraham Samad, hasil pemeriksaan tersebut cukup menggembirakan.
Sayangnya, ia tak dapat membagi informasi menggembirakan tersebut pada awak media. Ditanya apakah penggeledahan itu terkait kasus anggota Banggar, Wa Ode Nurhayati, Abraham tak menampiknya. "Pokoknya semua yang menyangkut banggar diperiksa. Saya belum dapat laporan terakhirnya. Cukup menggembirakan," ujar Abraham di Jakarta, Jumat (10/2/2012).
Menurutnya, temuan menggembirakan itu berarti KPK mendapatkan perkembangan baru yang dapat dijadikan fakta untuk mengembangkan kasus menyangkut dugaan mafia di banggar. "Silakan diartikan sendiri. Menggembirakan. Artinya ada perkembangan-perkembangan lah ya," pungkasnya.
Seperti yang diketahui dalam pemeriksaan KPK itu, petugas menggeledah lemari dan laci di ruang sekretariat. Mereka membuka sejumlah dokumen dan berkas di laptop. Beberapa anggota staf ahli Banggar juga berada di dalam ruangan.
Siang tadi belum diketahui untuk kepentingan penanganan kasus apa penggeledahan itu. Namun, saat ini KPK menangani dua kasus yang berkaitan dengan Banggar, yakni kasus dugaan suap pengalokasian dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah yang melibatkan Wa Ode Nurhayati, mantan anggota Banggar, dan kasus renovasi ruang kerja Banggar yang menelan biaya hingga Rp 20,3 miliar. Kasus itu dilaporkan Ketua DPR Marzuki Alie kepada KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.