Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Segera Tetapkan Tersangka Kasus Century

Kompas.com - 03/02/2012, 12:10 WIB
Prasetyo Eko P

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi segera menetapkan tersangka kasus dana talangan Bank Century.

Menurut Bambang, dari temuan-temuan audit forensik Badan Pemeriksa Keuangan yang menyebut adanya kerugian negara, seharusnya KPK sudah menaikkan kasus pengucuran dana talangan senilai Rp 6,7 triliun ini dari penyelidikan ke penyidikan.

"Temuan nomor tiga dan nomor empat, kemudian nomor 6 dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) itu bisa ditersangkakan. Ini sebenarnya sudah lama, tetapi saya tidak tahu situasi psikologis pimpinan KPK lama sehingga ini tidak naik ke penyidikan," kata Bambang di Gedung KPK, Jumat (3/2/2012).

Soal tersangka, Bambang menyebut ada oknum dari Bank Indonesia dan LPS yang bisa menjadi tersangka. "Tersangka saya serahkan kepada KPK, tapi yang pasti dari temuan BPK itu oknum Bank Indonesia yang telah merekayasa, telah melakukan tindak tipikor, dan oknum LPS, yang telah merekayasa agar Century mendapat bantuan dana," katanya.

Menurut Bambang, dengan adanya temuan kerugian negara, KPK tidak punya alasan untuk tidak menaikkan kasus Century ke penyidikan. Bambang menambahkan, ia datang ke KPK bersama sejumlah anggota DPR yang lain untuk menagih janji pimpinan KPK saat ini.

"Jadi kami ke sini bersama kawan-kawan menagih janji pada KPK sebelum 100 hari mereka kerja, mereka sudah bisa mengungkap kasus besar yang jadi perhatian publik, yaitu kasus Century, selain wisma atlet dan yang lain," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Nasional
    Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

    Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

    Nasional
    KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

    KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

    Nasional
    Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

    Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

    Nasional
    Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

    Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

    Nasional
    Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

    Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

    Nasional
    Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

    Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

    Nasional
    Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

    Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

    Nasional
    Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

    Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

    Nasional
    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Nasional
    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Nasional
    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Nasional
    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Nasional
    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com