Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koster Terima Langsung Uang Wisma Atlet

Kompas.com - 25/01/2012, 16:30 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, I Wayan Koster disebut menerima sejumlah uang terkait proyek wisma atlet SEA Games. Sebagian uang tersebut diterima langsung oleh Koster sementara sebagian lainnya diserahkan melalui stafnya di ruangan Koster.

Hal itu diungkapkan mantan Wakil Direktur Keuangan PT Permai Grup, Yulianis saat bersaksi untuk Muhammad Nazaruddin, terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (25/1/2012). Menurut Yulianis, uang yang diterima langsung oleh Koster itu diantarkan pegawai PT Permai Grup bernama Dewi. Sedangkan uang yang diberikan melalui staf Koster diantarkan supir Yulianis bernama Luthfi.

"Luthfi bicara sama saya, 'Saya sudah antar ke ruangan Wayan'," kata Yulianis menirukan laporan Luthfi kepadanya saat itu. Saat mengantarkan uang itu, kata Yulianis, Luthfi mengaku sempat berpapasan dengan Angelina Sondakh, anggota Banggar DPR lainnya.

Yulianis mengatakan, uang untuk Koster tersebut satu paket dengan uang untuk Angelina Sondakh. PT Permai Grup mengeluarkan uang Rp 2 miliar dan Rp 3 miliar untuk Koster dan Angelina atas permintaan Mindo Rosalina Manulang. Pengeluaran uang itu atas seizin pemilik Permai Grup, Muhammad Nazaruddin.

"Angelina Sondakh-Wayan Koster, Rp 5 miliar, dua dan tiga (miliar)," ucap Yulianis. Sebelum penyerahan uang tersebut, Yulianis mengaku dihubungi staf Angelina Sondakh yang bernama Jefry.

Menurut Yulianis, uang yang dikeluarkan Grup Permai untuk Angelina dan Koster itu dicatat dalam laporan keuangan sebagai pengeluaran belanja proyek. "Kalau di kami, bicaranya menggiring proyek, agar proyek itu aman.Bahasanya, beli proyek, menggiring proyek supaya aman," ungkapnya.

Sebelumnya, saat bersaksi di persidangan, Mindo Rosalina Manulang mengungkapkan hal senada. Mindo menyebut adanya uang Rp 2 miliar dan Rp 3 miliar ke Angelina Sondakh yang kemudian turut diterima Wayan Koster. Menurut Rosa, Angelina meminta uang itu ke Nazaruddin melalui dirinya terkait pembahasan proyek-proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Saat meminta uang itu, Angelina mengatakan bahwa ketua besar kepingin "apel malang" (uang rupiah).

Adapun yang dimaksud ketua besar, menurut Rosa, antara pimpinan Banggar Mirwan Amir dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Dalam kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Nazaruddin didakwa menerima cek senilai Rp 4,6 miliar dari Mindo Rosalina Manulang dan Mohamad El Idris untuk memenangkan PT Duta Graha Indah sebagai pelaksana proyek wisma atlet SEA Games.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com