PADANG, KOMPAS.com - Praktisi hukum Todung Mulya Lubis mengimbau masyarakat dan pemerintah tetap mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meski masih banyak "pekerjaan rumah" yang harus diselesaikan.
"Kita harus tetap mendukung KPK. Kini lembaga itu merupakan tempat kita menggantungkan harapan dalam pemberantasan korupsi, meski terlihat tidak sempurna dan butuh berbenah. Berikan KPK waktu untuk menyelesaikan kasus yang ada," katanya pada kuliah umum di Universitas Andalas (Unand) Padang, Jumat (20/1/2012).
Namun demikian, menurut dia, KPK juga harus membuktikan kepada masyarakat bahwa mereka mampu menjalankan tugas dengan baik.
Terkait kasus cek pelawat, praktisi yang juga Ketua Umum Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) itu mengimbau KPK untuk dapat mengungkap semua yang terlibat.
Meski publik menilai kinerja KPK masih lamban, namun ia meyakini kepercayaan masyarakat akan membaik dengan adanya rencana lembaga itu mengungkapkan tersangka baru dalam waktu dua minggu ke depan.
"Dari informasi yang saya dengar KPK akan menetapkan tersangka baru dalam kasus suap cek pelawat dalam dua minggu ke depan," ujarnya.
Sementara untuk kasus proyek Wisma Atlet di Palembang, anggota dewan pembina YLBHI itu berharap KPK segera menindaklanjuti dan menyelidiki nama-nama yang disebutkan Mindo Rosalina Manulang saat menjadi saksi bagi terdakwa M Nazaruddin.
"Semua orang sudah tahu nama yang disebutkan, KPK tinggal menindaklanjuti. Jika tidak berani, maka dukungan publik pastinya akan semakin memudar terhadap lembaga itu," ujar Todung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.