JAKARTA, KOMPAS.com - Terpidana kasus suap wisma atlet, Mindo Rosalina Manulang, mengaku mendapat tekanan terkait kesaksiannya yang akan disampaikan dalam sidang perkara Muhammad Nazaruddin. Pihak Rosa pun melaporkan adanya intimidasi tersebut ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
"Kami besok (hari ini) diterima Ketua LPSK menindaklanjuti laporan kami atas tindakan penekanan dari orangnya MN (Muhammad Nazaruddin) berkaitan apa yang akan disampaikan Mindo dalam kesaksiannya dalam perkara MN," kata kuasa hukum Rosa, Mohamad Iskandar, melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu (11/1/2012).
Namun, Iskandar tidak menjelaskan lebih lanjut bentuk intimidasi yang diterima Rosa itu. Rencananya, pihak Rosa akan mengungkapkan hal itu lebih jauh di kantor LPSK sekitar pukul 11.00. Dalam perkara dugaan suap wisma atlet, Rosa akan menjadi saksi bagi atasannya, Muhammad Nazaruddin.
Namun, sidang dengan agenda mendengarkan kesaksian Rosa terpaksa ditunda dua kali lantaran Nazaruddin mengaku sakit. Rosa juga berjanji akan mengungkapkan siapa sosok "ketua besar" yang ada dalam percakapan BlackBerry Messanger antara dirinya dengan Angelina Sondakh. Sosok "ketua besar" ini diyakini dalam menjadi pintu bagi KPK mengungkap orang-orang yang terlibat dalam proyek Hambalang.
Kemarin, Iskandar mengatakan adanya tokoh lain selain "ketua besar". Ada juga "Pak Ketua" yang terungkap dalam pembicaraan Rosa dan Angelina. Kedua orang itu berbeda. Semalam, Rosa yang menjadi tahanan Rumah Tahanan Pondok Bambu itu terpaksa diinapkan di kantor KPK. Sedikitnya empat mobil mengawal Rosa ke KPK. Tampak pula anggota LPSK tergabung dalam pengawalan Rosa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.