Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruang Rapat Banggar Habiskan Rp 20 Miliar

Kompas.com - 11/01/2012, 11:23 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Belum lagi reda kritik publik terhadap renovasi toilet di Gedung DPR yang "memakan" anggaran negara sebesar Rp 2 miliar, DPR juga membangun ruang rapat baru bagi Badan Anggaran (Banggar). Dananya terbilang sangat besar, mencapai Rp 20,3 miliar. Besaran anggaran ini dinilai tak masuk akal.

"Rasionalitas realisasi anggarannya di luar jangkauan rasionalitas orang-orang sehat," kata Uchok Sky Khadafi, Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, kepada Kompas.com, Rabu (11/1/2012).

Uchok mengatakan, besarnya angka itu berdasarkan surat pengumuman lelang Nomor 523111 /MUM_U/ BANGGAR/03/GP/ 2011. Ruang rapat Banggar dipindahkan dari Gedung Nusantara I ke Gedung Nusantara II atau di sebelah ruang Komisi III.

Saat ini, pembangunan itu sudah hampir rampung. Namun, wartawan dilarang melihat ke dalam ruangan.

Uchok menilai, pembangunan itu hanya pemborosan uang rakyat. Pasalnya, kata dia, Banggar lebih banyak menggelar rapat di hotel mewah atau di Wisma DPR, Cikopo, Bogor. Selain itu, ruang rapat di Nusantara I masih sangat layak dipakai rapat.

"Seharusnya orang-orang Banggar yang mewakili rakyat lebih mengutamakan kesederhanaan dalam menata ruang rapat mereka, bukan dengan selera kemewahan agar publik tidak semakin membenci DPR. Pada tahun 2012, Banggar seharusnya tidak mengutamakan pembangunan ruang rapat, tetapi lebih memperjuangkan kebijakan anggaran pro-rakyat," katanya.

Ketua DPR Marzuki Alie ketika dikonfirmasi tak mau mengomentari pembangunan ruang rapat dengan dana besar itu. Alasannya, hal itu adalah kewenangan Sekretariat Jenderal DPR.

"Setjen yang harus menjelaskan. Kita enggak ngerti apa-apa," kata Marzuki sambil terus berjalan ke ruang kerjanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    Nasional
    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    Nasional
    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    BrandzView
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com