Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Rekening Gendut Hilang di Media, Polisi Lebih Dipercaya dari KPK

Kompas.com - 08/01/2012, 22:45 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Lembaga Survei Indonesia tak hanya menunjukkan fakta mengejutkan soal terjun bebasnya tren persepsi penegakan hukum secara nasional dan buruknya kinerja pemerintah dalam pemberantasan korupsi di mata publik.

Ada temuan lain yang cukup mencengangkan dari survei LSI ini, yakni polisi mendapat tingkat kepercayaan lebih tinggi dari Komisi Pemberantasan Korupsi dan Mahkamah Konstitusi.

Namun jangan buru-buru menyimpulkan polisi lebih dipercaya rakyat dibanding KPK atau MK. Malah menurut Direktur Eksekutif LSI Dodi Ambardi, polisi relatif mendapat tingkat kepercayaan lebih tinggi dalam survei persepsi publik ini karena kasus-kasus korupsi yang melibatkan petinggi instansi ini hilang dari peredaran media.

Dodi mencontohkan, kasus rekening gendut milik jenderal-jenderal polisi yang kini jarang beredar di media.

Akibatnya, persepsi publik pun tak lagi menjangkau tingkat integritas polisi dalam hal ini persoalan rekening gendut milik petinggi Polri.

"Kenapa polisi lebih tinggi dari KPK? Ada beberapa kemungkinan. Sejauh ini isu besar (polisi) hanya rekening gendut, dan kasus-kasus lain yang kecil. Sementara di KPK, ada kasus pelanggaran etika pimpinannya yang memakan waktu sangat banyak di media. Belum kasus Century, dimana reaksi publik kan mengharapkan hanya KPK yang mampu menuntaskannya. Ada persepsi KPK ini belum berhasil. Terus ada lagi soal persepsi publik tentang tebang pilihnya KPK," kata Dodi di Jakarta, Minggu (8/1/2011).

Menurut Dodi, sangat mungkin persepsi-persepsi tersebut yang juga karena faktor pemberitaan terus menerus di media, membuat publik tak lagi menyoroti integritas kepolisian.

Sebab menurut Dodi, untuk urusan menjerat koruptor kelas kakap, polisi jauh kalah dibanding KPK. "Kalau dari sisi keberhasilan menjerat koruptor, KPK jauh lebih bagus dari polisi," kata Dodi. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com