Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sefa Yolanda Mengaku Tak Ketahui Miliaran Uang Wa Ode

Kompas.com - 19/12/2011, 16:28 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf pribadi Wa Ode Nurhayati, Sefa Yolanda, mengaku tidak tahu menahu soal uang miliaran rupiah untuk Wa Ode yang diberikan melalui rekeningnya. Hal itu diungkapkan Sefa sebelum menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (19/12/2011).

"Nggak, nggak ada," kata Sefa. Dia juga mengaku hanya sebagai staf pribadi Wa Ode yang mengurus keperluan pribadi anggota Badan Anggaran DPR tersebut.

Sebelumnya Wa Ode mengakui bahwa semua transaksi keuangannya dikelola Sefa. Wa Ode ditetapkan sebagai tersangka KPK karena diduga menerima suap Rp 6 miliar terkait pengalokasian dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) di tiga kabupaten di Aceh, yaitu, Pidie, Aceh Besar, dan Benar Meriah.

Informasi yang diperoleh mengungkap, Wa Ode diduga menerima Rp 6 miliar dari pengusaha Haris Andi Suharman, kader Partai Golkar. Uang itu diberikan Haris melalui Sefa Yolanda dengan cara transfer melalui Bank Mandiri cabang DPR sebanyak sembilan kali transfer.

Sebagian uang itu dikembalikan oleh Sefa, sehingga tersisa Rp 2 miliar. Diduga, uang dikembalikan karena Wa Ode hanya berhasil mengegolkan dua dari tiga daerah yang diminta.

Belakangan, Wa Ode juga disebut memiliki rekening sejumlah Rp 50 miliar yang juga diduga terkait PPID. Namun hal itu dibantah Wa Ode. Terkait penyidikan kasus ini, KPK mencegah Wa Ode, Sefa, dan Haris bepergian ke luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

    Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

    Nasional
    Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

    Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

    Nasional
    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

    Nasional
    Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

    Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

    Nasional
    Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

    Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

    Nasional
    Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

    Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

    Nasional
    Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

    Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

    Nasional
    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Nasional
    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    Nasional
    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Nasional
    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Nasional
    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Nasional
    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    Nasional
    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com