JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal (Purn) Adang Daradjatun membantah bahwa ada kekuatan besar yang melindungi istrinya, Nunun Nurbaeti, selama berada di Thailand. Menurutnya, Nunun ditangkap sesuai proses dan tak ada perlawanan, sehingga isu perlindungan dari kekuatan besar itu ditampiknya.
"Enggak ada dijaga kekuatan besar. Enggak ada, perlawanan dari ibu. Enggak ada istilah ada kekuatan besar dan orang yang membacking. Backingnya cuma saya sendirian," ujar Adang dalam jumpa pers di kediamannya di Jalan Cipete Raya 39C, Jakarta Selatan, Senin (12/12/2011).
Ia menyatakan, selama ini ia berkomunikasi dengan Nunun dan sudah meminta Nunun untuk bersiap-siap jika suatu saat nanti ia akan ditangkap oleh interpol.
"Pernah saya bilang kan ibu ada di hati saya dan ibu pernah kirim sms juga selama ini. Enggak ada yang saya tutupkan, tapi masalah ibu ditangkap atau mungkin diambil interpol ya enggak apa-apa ibu sendiri di sana. Toh enggak ada perlawanan dan enggak ada kekuatan besar," jelas Adang.
Seperti yang diketahui, sebelumnya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Busyro Muqqodas mengaku pihaknya sulit menemukan Nunun, karena ia dilindungi kekuatan besar maupun pengusaha besar di Thailand. Namun, pada akhirnya KPK dapat juga membawa Nunun kembali ke Indonesia pada Sabtu (10/12/2011) untuk menjalani proses hukum sesuai dengan statusnya sebagai tersangka dalam kasus suap cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI 2004.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.