Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibantah, DPR Bela Koruptor

Kompas.com - 12/12/2011, 15:57 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pengusul hak interpelasi terkait pengetatan remisi, asimilasi, dan bebas bersyarat untuk terpidana kasus korupsi dan terorisme membantah jika pengajuan hak interpelasi disebut hanya untuk membela para koruptor.

Bantahan itu disampaikan anggota Komisi III, Bambang Soesatyo, dari Fraksi Partai Golkar dan Syarifuddin Suding dari Fraksi Partai Hanura di Kompleks DPR, Senin (12/12/2011).

Sudding menjelaskan, hak interpelasi diajukan lantaran ada pelanggaran peraturan yang dilakukan pihak Kementerian Hukum dan HAM terkait kebijakan itu. Sebelumnya, Komisi III telah mendengar penjelasan Menkumham Amir Syamsuddin dan jajarannya.

Menteri Hukum dan HAM sebelumnya Patrialis Akbar, kata Sudding, sudah mengeluarkan surat keputusan menteri yang berisi pemberian remisi untuk 102 terpidana korupsi pada 23 Oktober 2011.

"SK Menteri itu dibatalkan hanya didasarkan surat edaran Dirjen Lapas dan telepon dari Wakil Menteri (Denny Indrayana) ke para Kepala Lapas. Lalu baru tanggal 16 November 2011 keluar surat Menkumham yang membatalkan surat Patrialis," kata Sudding.

"Jadi kalau pengajuan hak interpelasi ini dikaitan membela para koruptor, itu sama sekali tidak benar," tambah Sudding.

Bambang mengatakan, hak itu diajukan untuk mengetahui apakah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengetahui mengenai kebijakan bawahannya itu.

Seperti diberitakan, para pengusul tengah menggalang dukungan untuk mengajukan hak interpelasi. Usulan itu akan dibawa dalam rapat Paripurna Kamis pekan ini untuk diputuskan apakah hak itu diterima atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com