Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membawa Perubahan Lewat Kerja

Kompas.com - 09/12/2011, 05:02 WIB

Wali Kota Solo Joko Widodo adalah pengguna Twitter. Biasanya dia aktif tengah malam hingga pukul 01.00. Salah satu ”kicauan”-nya pada 17 Oktober lalu adalah keinginan mengganti mobil dinasnya dengan mobil rakitan buatan siswa SMK Solo Techno Park.

Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur, Fary Francis, menggunakan jejaring sosial Facebook untuk berbagi isu yang dibahas di DPR. ”Ada yang memberikan masukan, ada yang memberikan dukungan,” kata Fary. Belakangan dia kurang rajin mengisi halaman Facebook-nya meski tetap memperbarui isi blognya.

Sementara Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat tak memiliki akun di media sosial. Dia lebih banyak menggunakan media televisi untuk menyosialisasikan jamunya. Mungkin karena sebagian besar pembeli jamu Irwan tidak membaca Facebook atau Twitter.

Meski begitu, yang menyatukan ketiga orang itu adalah komitmen pada kerja.

Tak ada yang meragukan komitmen Jokowi, panggilan Joko Widodo, yang terpilih kedua kali sebagai Wali Kota Solo. Dia berhasil mengajak birokrasi di kantor wali kota berubah. Pelayanan KTP sekarang bisa ditunggu, tidak harus seminggu seperti sebelumnya. Dia membuat sistem layanan satu atap dan menggratiskan perizinan untuk UKM. Pemindahan pedagang kaki lima Banjarsari juga berlangsung aman setelah dialog berkali-kali dengan pedagang.

”Mereka saya undang makan siang ke kantor. Kami tak bicara soal pindah. Saya hanya mendengar keinginan para pedagang. Setelah beberapa kali makan siang, baru saya ajak pindah,” kata Jokowi saat berbicara dalam memperingati ulang tahun ke-60 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di Jakarta, akhir November lalu.

Sementara Irwan saat mewarisi perusahaan jamu dari ibunya memulai dengan 90-an karyawan dan kini sudah menjadi 4.000 orang. Pasarnya di lima benua di mana ada toko yang menjual produk dari Asia. Pasar ekspornya 5-6 persen dari total produksi 400 juta kantong jamu per tahun terdiri atas 200 jenis.

Jamu tradisional di tangan Irwan ”dirasionalkan” dengan menggunakan laboratorium untuk riset dan pengembangan. ”Saya belajar dari industri farmasi yang selalu mengutamakan tiga hal: rasa aman, kejujuran, dan rasional dalam setiap produk,” papar Irwan.

Di tengah sorotan miring masyarakat terhadap kinerja DPR, Fary tetap mengingat bahwa tanggung jawabnya adalah kepada masyarakat. Dia adalah satu di antara kurang dari 10 anggota DPR yang tahun 2010 membuat laporan tahunan tertulis sesuai ketentuan undang-undang.

Asal-usul sebagai anggota lembaga swadaya masyarakat membuat dia biasa berada di tengah masyarakat. ”Saya masih tetap tidur di rumah penduduk dan mandi di kali saat reses. Saya tidak ingin lupa, saya mewakili mereka di DPR,” katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com