Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terakhir, Zulkarnain-Bambang Jalani Test Capim KPK

Kompas.com - 01/12/2011, 09:33 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilihan calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memasuki babak akhir. Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (1/12/2011), akan melakukan fit and proper test dua capim terakhir, yakni Zulkarnain dan Bambang Widjojanto.

Enam capim telah menjalani fit and proper test, yakni Abraham Samad, Aryanto Sutadi, Abdullah Hehamahua, Handoyo Sudradjat, Adnan Pandu Praja, dan Yunus Husein.

Zulkarnain adalah capim dari unsur Kejaksaan. Saat ini, dia tercatat sebagai staf ahli Jaksa Agung. Sebelumnya, Zulkarnain pernah menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Parepare, Asisten Intelijen Kejati Papua, Kepala Kejaksaan Negeri Batam, Asisten Bidang Intelijen Kejati Jawa Tengah, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh, Direktur Penuntutan Kejaksaan Agung, Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimatan Selatan, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, dan Sekretaris JAM Intelijen Kejaksaan Agung.

Adapun Bambang adalah salah satu calon yang direkomendasikan Pansel Capim KPK untuk dipilih menjadi pimpinan KPK. Selama ini, Bambang lebih banyak berkarier di bidang hukum dan penggiat antikorupsi. Dia tercatat bergabung dengan sejumlah lembaga bantuan hukum, seperti LBH Jakarta, LBH Jayapura, dan Yayasan LBH Indonesia.

Bambang juga merupakan salah satu pendiri beberapa lembaga, seperti Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN), Kontras, dan Indonesian Corruption Watch (ICW). Saat ini, ia mengajar di Fakultas Hukum Universitas Trisakti dan masuk dalam Tim Penasihat Hukum KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com