Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Handoyo Tak Yakin Seluruh Penyidik KPK Bersih

Kompas.com - 29/11/2011, 18:46 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Handoyo Sudrajat, Deputi Bidang Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi yang kini calon pimpinan KPK, tidak yakin seluruh penyidik di KPK bersih dari penyimpangan. "Saya tidak bisa menyatakan seluruhnya bersih," kata Handoyo ketika tes kelayakan dan kepatutan calon pimpinan KPK di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa ( 29/11/2011 ).

Hal itu dikatakan Handoyo menanggapi pertanyaan Bukhori Yusuf, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), apakah seluruh penyidik KPK bersih.

Meski demikian, kata Handoyo, pihaknya selalu menindaklanjuti dugaan-dugaan penyimpangan di internal KPK.

Handoyo juga ditanya apakah ia puas atas kinerja KPK selama ini. Handoyo menjawab belum puas dan perlu perbaikan. "Ke depan perlu diperketat sistem rekrutmen pegawai KPK," katanya.

Selain itu, menurut Handoyo, perlu penambahan sumber daya manusia di bidang pengawasan internal. Pasalnya, sebanyak 20 pengawas internal kurang memadai.

"Belum ada juga pengawas internal berlatar belakang penyidik dan penuntut umum sehingga proses eksaminasi (peninjauan) kasus belum dapat dilakukan," kata Handoyo.

Handoyo tak sependapat dengan wacana penyidik dan penuntut umum independen atau tidak berasal dari Polri atau kejaksaan. Menurut dia, yang terpenting adalah pegawai KPK memiliki sikap dan mental independen.

"Sekalipun berasal dari polisi dan jaksa, jika memiliki integritas tinggi, dia akan jaga independensinya. Tugas pimpinan KPK menciptakan situasi penyidik dan penuntut dalam menjalankan tugas bisa terpelihara independensinya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

    Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

    Nasional
    Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

    Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

    Nasional
    KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

    KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

    Nasional
    4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

    4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

    Nasional
    Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

    Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

    Nasional
    KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

    KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

    Nasional
    Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

    Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

    Nasional
    Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

    Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

    Nasional
    Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

    Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

    Nasional
    Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

    Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

    Nasional
    Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

    Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

    Nasional
    Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

    Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

    Nasional
    Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

    Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

    Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

    Nasional
    Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

    Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com