Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buyung: Kapolri, Malu Dong Tak Bisa Tangkap Nunun

Kompas.com - 25/11/2011, 14:14 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Advokat senior Adnan Buyung Nasution mengaku heran terhadap institusi penegak hukum, khususnya Kepolisian RI yang hingga kini belum berhasil menangkap Nunun Nurbaeti, tersangka kasus pemberian cek pelawat dalam pemilihan Deputi Senior Gubernur BI. Nunun kini juga menjadi buruan interpol.

Hingga kini, kurang lebih sembilan bulan Nunun menjadi buronan sejak ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada akhir Februari lalu.

"Coba ini negara hukum Republik Indonesia, punya institusi Kepolisian RI, dibawah Kapolri Timur Pradopo. Malu dong harusnya Timur, kalau tidak bisa menangkap dia (Nunun)," ujar Buyung, di Jakarta, Jumat (25/11/2011).

Sejak ditetapkan sebagai tersangka, Nunun dikabarkan sering berpindah-pindah negara. Awalnya, istri dari mantan Wakapolri Adang Daradjatun itu dikabarkan berada di Singapura untuk berobat atas penyakit lupa berat yang dideritanya.

Akan tetapi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sempat melansir bahwa Nunun berada di Thailand.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution, Kamis (24/21/2011), di Jakarta, menyatakan, pihaknya masih berupaya untuk mendapatkan informasi tentang Nunun. Ia menyatakan, kepolisian akan terus profesional menangkap buronan internasional tersebut.

Menurut Buyung, jika memang serius dan profesional, sebagai salah satu institusi yang kuat, Polri seharusnya dapat menangkap Nunun. Ia menilai, polisi seharusnya bisa keluar dari tekanan-tekanan pihak luar yang dianggap melindungi Nunun dari kejaran aparat di luar negeri.

"Masa nangkap warga negara yang namanya Nunun saja tidak bisa. Meskipun Nunun istri mantan Wakapolri. Peduli amat, malu dong dia (Timur). Dan kalau memang ada kekuatan besar yang lindungi Nunun, tangkap orang itu," kata Buyung.

Seperti diberitakan, beberapa hari lalu Tempo.co mendapatkan foto seorang wanita yang diduga Nunun tengah berada di pusat perbelanjaan di Singapura. Menurut KPK, foto itu adalah foto lama Nunun. KPK dan Polri hingga saat ini masih bekerja sama dengan Interpol untuk melacak keberadaan Nunun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com