Kapal selam yang mampu menyelam dalam, biasanya menggunakan sumber energi yang pembakarannya tidak membutuhkan udara. Energi yang lazim digunakan berupa sistem baterai, fuel cell (sel bahan bakar), atau nuklir.
”Kecepatan maksimum kapal saat menyelam sampai 20 knot (sekitar 36 kilometer per jam),” kata Wisnu.
Untuk karakter berikutnya, yaitu kemampuan mengapung seperti kapal normal. KPC-H dirancang berkapasitas penumpang 6-8 orang.
Untuk karakter melayang di atas permukaan dirancang sebagai mode berkecepatan tinggi. Sebagai kapal pertahanan dan keamanan, kemampuan kecepatan tinggi tersebut berguna untuk melarikan diri.
”Pada saat mode melayang, hanya bagian sayap kapal yang menyentuh permukaan airnya,” kata Wisnu.
Kecepatan maksimum KPC-H pada saat melayang di atas permukaan mencapai 40 knot atau sekitar 72 kilometer per jam untuk hitungan 1 knot sekitar 1,8 kilometer per jam.
Wisnu memaparkan, dengan berbagai karakter buaya tersebut menjadikan KPC-H memiliki berbagai fungsi. Ketika menyelam, memberikan kemampuan kapal ini untuk penyamaran hingga tidak terdeteksi radar.
”Radar tidak akan bisa menembus air,” kata dia.
Kemampuan menyelam itu sekaligus bisa untuk menyusup atau mencegat kapal yang menjadi target. Kapasitas angkut penumpang juga membuat kapal ini bisa untuk melepas pasukan komando secara hening (silent deployment).