Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Selam dari Surabaya

Kompas.com - 04/11/2011, 02:24 WIB

Nawa Tunggal dan Agnes Swetta Pandia

Perilaku buaya dalam menyelam, mengapung di permukaan, dan melayang untuk menyergap mangsa diadopsi menjadi Kapal Perang Crocodile-Hydrofoil. Kapal tiga mode ini dirancang Wisnu Wardhana, dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya untuk pengamanan perairan.

Ini jenis kapal kombinasi yang pertama kali saya rancang. Sebelumnya, sudah puluhan kali merancang dan membuat kapal normal untuk kapal permukaan,” tutur Wisnu, saat ditemui pada hari Selasa (1/11), di bengkel kerjanya di Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Kapal Perang Crocodile-Hydrofoil (KPC-H) masih tahap pembuatan di tahun pertama selama tiga tahun berturut-turut. Proses saat ini mencapai 20 persen.

”Tahun ini sudah mendapat dua mesin kembar dan (kami) menyelesaikan tahap moulding atau pembuatan cetakan badan kapal,” kata dia.

Panjang kapal dirancang 12 meter dengan lebar maksimum 2,8 meter, dan tinggi 2 meter. Berat jenis kapal supaya mudah melayang di dalam air harus disesuaikan dengan berat jenis air.

”Cara menghitungnya, berat kapal dibagi volume kapal sama dengan satu. Karena berat jenis air itu satu,” kata Wisnu. Bobot KPC-H direncanakan 14,37 ton.

Perilaku buaya

Karakter atau perilaku buaya dalam menyelam ditiru dengan maksud untuk mewujudkan kapal pertahanan dan keamanan yang menghindari radar. Oleh karena mesin kapal yang dipilih sebagai mesin diesel tak dilengkapi sistem baterai, kapal ini tak bisa menyelam dalam.

”Kemampuan menyelam dirancang 5 hingga 7 meter dengan cerobong udara tetap di atas permukaan air,” kata Wisnu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com