Ketua Umum BEM Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Pahruddin menilai, pemerintahan Yudhoyono gagal menyelesaikan kasus korupsi, mafia anggaran, gangguan keamanan, hingga pemerataan kesejahteraan. Langkah Presiden menata kabinet juga dinilai tidak substansial.
”Itu hanya langkah untuk menutupi kegagalan pemerintah selama ini. Seharusnya pemerintah lebih mendorong kabinet bekerja optimal, bukan dirombak terus,” ujar Pahruddin.
Di Malang, aksi tiga kelompok mahasiswa juga mencerminkan kekecewaan mereka terhadap pemerintah karena gagal melaksanakan tugas penyejahteraan. Aksi dilakukan mahasiswa dari BEM, PMII, dan Komite Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia.
Di Jakarta, unjuk rasa diikuti sekitar 1.000 mahasiswa dari sejumlah daerah. Mahasiswa yang beraksi di sejumlah ruas jalan itu menilai pemerintah gagal melaksanakan amanah rakyat.
Secara terpisah, Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Komisaris Besar Jarno mengatakan, tidak ada penangkapan terhadap mahasiswa yang berunjuk rasa di Istana Negara, Kamis (20/10). Lima mahasiswa diamankan saja.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menyatakan, pemerintah memperhatikan semua aspirasi yang disampaikan masyarakat dalam bentuk apa pun, termasuk unjuk rasa. Jika substansi pesan yang disampaikan sungguh baik dan tepat, pemerintah akan mempertimbangkan pesan itu.
”Kami sikapi pesan itu secara proporsional sesuai apa yang disampaikan melalui demonstrasi itu,” kata Julian. (nik/eld/sir/sin/ody/tif/ato/ong/fer/why)