Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reshuffle Tidak Impresif, Sarat Muatan Politik

Kompas.com - 18/10/2011, 07:27 WIB
R. Adhi Kusumaputra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintahan SB Yudhoyono ibarat mobil yang melaju lambat karena mesin yang usang dan penuh oli, terlebih lagi karena pengemudinya bukan hanya tidak tahu arah tapi juga tidak cakap memilih co-driver yang andal.

"Upaya untuk meningkatkan performa mesin pemerintahan lazim dilakukan overhaul atau turun mesin dan mengganti komponen yang membuat mesin berjalan lambat dan merusak. Mengganti dengan komponen yang tidak tepat bukan membuat mesin menjadi lebih cepat dan tokcer tetapi malah membuat menjadi lebih rusak," kata Ketua BP Setara Institute, Hendardi hari Selasa (18/10/2011) pagi.

Karenanya, kata Hendardi, reshuffle pemerintahan SB Yudhoyono dalam tiga tahun akhir kekuasaannya mestinya betul-betul untuk meningkatkan kinerja, bukan perbaikan citra.

"Mesin pemerintahan SB Yudhoyono tidak berjalan maksimal karena oli kental yang luber oleh kepentingan politik. Mesin pemerintahan SB Yudhoyono bukan bekerja keras tetapi bekerja berat karena ditumpangi oleh banyak kepentingan politik. Apalagi Partai Demokrat yang mestinya menjadi gerbong pendorong malah menjadi penghambat karena banyak petingginya terlibat kasus," tandas Hendardi.

Menurut Hendardi, Presiden SBY demi menjaga kekuasaannya terus menerus mengakomodasi oli politik. Meskipun sudah jelas mereka terbukti tidak berkapasitas.

"Contoh paling jelas adalah diakomodirnya sejumlah menteri yang merupakan ketua parpol, meskipun sebetulnya mereka tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Presiden SB Yudhoyono tidak berani mengganti mereka, malah menanamkan kaki-kaki wakil menteri menjadi kabinet yang gemuk dan nyata hanya untuk memastikan kekuasaannya akan selesai dengan mulus dan tetap punya pengaruh ke kekuasaan berikut. Reshuffle sama-sekali tidak impresif dan menjadi antiklimaks dari heboh yang diciptakannya," tandas Hendardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com