Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasanuddin: Mari Beradu Data

Kompas.com - 10/10/2011, 22:32 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat TB Hasanuddin tidak akan meralat pernyataanya terkait pencaplokan wilayah Indonesia di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, oleh Malaysia. Apa yang disampaikan mengenai situasi di perbatasan, menurut dia, berdasarkan data yang bisa dipertanggungjawabkan.

Sebelumnya, Menteri Koodinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menegaskan, tidak ada wilayah Indonesia yang dicaplok Malaysia. Djoko meminta agar pernyataan adanya pencaplokan wilayah diluruskan.

"Harus cepat di-clear-kan supaya tidak ada isu yang tidak bergulir tidak pada tempatnya," kata Djoko.

Hasanuddin mempertanyakan berdasarkan data mana sehingga Djoko menyimpulkan tidak ada wilayah Indonesia yang diklaim Malaysia. "Mari sekarang beradu data saja. Saya faktanya seperti itu," ucapnya ketika dihubungi Kompas.com, Senin (10/10/2011).

Hasanuddin meminta agar Badan Intelejen Negara (BIN) dan Bais TNI memberikan penjelasan mengenai situasi di lapangan. Pasalnya, kata dia, kedua pihak itu banyak mengetahui tentang pembangunan oleh Pemerintah Malaysia di wilayah Indonesia.

Hasanuddin menambahkan, Komisi I tetap akan memanggil Kementerian Luar Negeri, Bakorsultanal, dan pihak terkait lainnya untuk meminta penjelasan mengenai fakta yang dia dapat. "Saya akan kroscek data-data," ujarnya.

Jadi, Anda tidak akan meralat pernyataan? "Pak Djoko yang harus mengikuti aturan hukum," jawab politisi PDI-P itu.

Seperti diberitakan, Hasanuddin berlandasan pada peta Belanda Van Doorn tahun 1906, peta Samba Borneo buatan Belanda, Peta Federal Malay State tahun 1935 buatan Inggris, MoU Border Commitee tahun 1976 di Kini Balu dan Border Committe tahun 1978 di Semarang.

Dia menyebut, di Dusun Camar Bulan, Malaysia sudah menguasai seluas 1.495 hektar. Adapun di wilayah Tanjung Datu, Indonesia kehilangan 800 meter garis pantai. Di sana, Malaysia sudah membangun taman nasional serta budidaya penyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com