JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi X DPR Mahyuddin NS enggan berkomentar banyak seputar pemeriksaannya di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (10/10/2011). Mahyuddin yang dimintai keterangan sebagai saksi untuk Muhammad Nazaruddin, tersangka kasus wisma atlet itu, mengaku dicecar sejumlah pertanyaan terkait SEA Games dan wisma atlet.
"Keterangan saja dari Ketua Komisi X DPR tentang SEA Games, tentang wisma atlet," ujar politikus Partai Demokrat itu.
Saat disinggung soal pertemuannya dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng yang juga diikuti Nazaruddin di kantor Andi beberapa waktu lalu, Wahyudin menjawab, "Tanya saja sama penyidik," ucapnya.
Demikian juga saat disinggung soal dugaan aliran dana ke DPR terkait proyek Wisma Atlet senilai Rp 191 miliar itu. Wahyudin diketahui mengikuti sejumlah pertemuan dengan Andi bersama Nazaruddin dan Angelina Sondakh. Perihal pertemuan itu diakui Andi.
Menurut Andi, pertemuan tersebut tidak membahas proyek. Selain itu, Mahyuddin menjadi ketua panitia kerja (panja) SEA Games dan Para SEA Games yang pembentukannya disepakati DPR bersama Menpora. Dalam rapat-rapat panja tersebut dibahas anggaran SEA Games, termasuk pembangunan Wisma Atlet.
Menpora pernah mengajukan usulan Nota Keuangan Perubahan APBN 2010 untuk Kemenpora Rp 350 miliar dalam rapat itu. Selanjutnya Menpora mengusulkan tambahan sebesar Rp 2,2 triliun di luar Rp 350 miliar untuk SEA Games dan Para SEA Games. Namun, dana tambahan yang disetujui pada akhirnya hanya Rp 600 miliar.
Hari ini, KPK juga memeriksa Andi Malarangeng dan anggota DPR Fraksi Partai Demokrat, M Nasir, yang juga saudara Nazaruddin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.