Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: KPK Jangan Antikritik

Kompas.com - 09/10/2011, 19:05 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Ali meminta agar pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi tidak antikritik. Sebagai manusia, kata Marzuki, pimpinan KPK tak luput dari kesalahan.

"Manusia itu tidak ada yang sempurna. Jangan KPK antikritik. Saya ini suka kritik soalnya. Kalau enggak bagus saya kritik. Tugas DPR mengawasi, mengkritik," kata Marzuki dalam diskusi di Jakarta, Minggu (9/10/2011).

Marzuki mengatakan, selama ini kritinya dianggap sebagai pelemahan KPK. Dia berpendapat KPK harus tetap ada. Politisi Partai Demokrat itu juga membandingkan kritik terhadap pimpinan KPK dengan kritik berbagai pihak yang diarahkan kepadanya selama ini.

"Saya tidak pernah marah dihajar kanan kiri, dikritik. Tidak ada saya sakit hati. Saya sakit hati kalau nyerang pribadi. Tapi kalau nyerang DPR untuk memperbaiki, saya sangat terimakasih asal substansinya betul-betul memperbaiki," kata dia.

Marzuki mengatakan, KPK tetap harus diawasi oleh DPR. "Kadang-kadang kalau tidak diawasi lupa diri, akan jadi arogan, maka perlu pengawas. Bagaimana pengawasannya, ini yang kita pikirkan. Jangan kita bicara A sampai Z, disimpulkannya Z," katanya.

Wakil Ketua KPK Bibit Samad Riyanto mengaku tidak alergi terhadap kritik. Bibit bahkan mengaku siap dicaci-maki. "Asal kritiknya membangun, beralasan, rasional, dan ada solusinya. Jangan pokoknya tuh salah. Yang benar gimana? 'Kan kamu (KPK) yang lebih tahu.' Itu kan bodoh. Kita enggak akan tanggapi seperti itu," ucap Bibit.

Seperti diberitakan, perselisihan antara KPK dan DPR jelas terlihat pasca-pemeriksaan empat pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPR terkait kasus suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dalam rapat konsultasi di DPR awal pekan ini, pimpinan KPK disudutkan oleh anggota DPR terkait masalah Banggar. Politisi Partai Keadilan Sejahtera, Fachri Hamzah, berpendapat KPK layak dibubarkan karena bekerja tanpa pengawasan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ini Daftar Tempat yang Dilarang Ditempel Spanduk, Selebaran, hingga Umbul-umbul Kampanye

    Ini Daftar Tempat yang Dilarang Ditempel Spanduk, Selebaran, hingga Umbul-umbul Kampanye

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Wacana Gubernur Jakarta Dipilih Presiden | Wamenkumham Janjikan Terbit SP3 di Bareskrim

    [POPULER NASIONAL] Wacana Gubernur Jakarta Dipilih Presiden | Wamenkumham Janjikan Terbit SP3 di Bareskrim

    Nasional
    Tanggal 11 Desember 2023 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Desember 2023 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Jelang Debat, Ganjar-Mahfud Batasi Kampanye Keliling Daerah

    Jelang Debat, Ganjar-Mahfud Batasi Kampanye Keliling Daerah

    Nasional
    Andika Perkasa Jadi 'Coach' Ganjar-Mahfud Hadapi Debat Tema Pertahanan

    Andika Perkasa Jadi "Coach" Ganjar-Mahfud Hadapi Debat Tema Pertahanan

    Nasional
    Prabowo: Yang Nyinyir Program Makan Siang Gratis Sedikit, Orangnya Itu-itu Saja

    Prabowo: Yang Nyinyir Program Makan Siang Gratis Sedikit, Orangnya Itu-itu Saja

    Nasional
    Dijatuhi Sanksi DKPP karena Lantik Kader Nasdem, Bawaslu: Teguran untuk Kami

    Dijatuhi Sanksi DKPP karena Lantik Kader Nasdem, Bawaslu: Teguran untuk Kami

    Nasional
    TPN Sebut Ganjar-Mahfud Bakal Dapat 'Briefing' Jelang Debat Capres-Cawapres

    TPN Sebut Ganjar-Mahfud Bakal Dapat "Briefing" Jelang Debat Capres-Cawapres

    Nasional
    Bicara Etika, Andika Perkasa: Ganjar-Mahfud Bukan Orang yang Mengejar Kemenangan Saja, tapi Lebih Penting...

    Bicara Etika, Andika Perkasa: Ganjar-Mahfud Bukan Orang yang Mengejar Kemenangan Saja, tapi Lebih Penting...

    Nasional
    Jadi Tersangka Korupsi, Eks Pejabat Bea Cukai Mengaku Ditarget karena Ungkap Kasus Importasi Emas

    Jadi Tersangka Korupsi, Eks Pejabat Bea Cukai Mengaku Ditarget karena Ungkap Kasus Importasi Emas

    Nasional
    Seluruh Komisioner Bawaslu Disanksi Peringatan Keras karena Lantik Kader Nasdem

    Seluruh Komisioner Bawaslu Disanksi Peringatan Keras karena Lantik Kader Nasdem

    Nasional
    Muhammadiyah Sepakat Gagasan Lokalisir Pengungsi Rohingya

    Muhammadiyah Sepakat Gagasan Lokalisir Pengungsi Rohingya

    Nasional
    TKN Prabowo-Gibran: Sesama Sopir Bus Kota Tak Boleh Saling Komentar

    TKN Prabowo-Gibran: Sesama Sopir Bus Kota Tak Boleh Saling Komentar

    Nasional
    Debat Capres-Cawapres soal Isu HAM Diharap Tak Sekadar Formalitas

    Debat Capres-Cawapres soal Isu HAM Diharap Tak Sekadar Formalitas

    Nasional
    KontraS Usul 9 Topik HAM Dibahas dalam Debat Perdana Capres-Cawapres

    KontraS Usul 9 Topik HAM Dibahas dalam Debat Perdana Capres-Cawapres

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com