Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Segera Seleksi Pimpinan KPK

Kompas.com - 08/10/2011, 05:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Putusan Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi, meski masih menimbulkan polemik di masyarakat, harus dihormati. Kini, tugas Dewan Perwakilan Rakyat untuk segera menyeleksi pimpinan baru KPK guna tetap menjaga integritas KPK dan memajukan pemberantasan korupsi.

Demikian dikatakan Didi Irawadi Syamsuddin, Ketua Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, di Jakarta, Jumat (7/10/2011). ”Keputusan Komite Etik KPK harus kita terima. Kini tugas DPR untuk segera menyelesaikan proses seleksi pimpinan KPK,” katanya.

Masa jabatan pimpinan KPK, kecuali M Busyro Muqoddas, pada Desember 2011 berakhir. Pemerintah sudah menyerahkan delapan calon pimpinan KPK ke DPR. Namun, DPR masih mempersoalkan jumlah calon itu.

Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, menilai, langkah terbaik adalah menghargai keputusan Komite Etik KPK bahwa pimpinan KPK tidak melakukan pelanggaran pidana dan etika. Kecuali, Sekretaris Jenderal KPK Bambang Sapto Praptomo dan mantan Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja dinyatakan melakukan pelanggaran etika. Biarlah masyarakat yang menilai keputusan itu kelak menyisakan problem bagi integritas KPK atau tidak.

”Sudahlah, yang menjadi dewa adalah mereka (KPK). Jika mereka menyampaikan tak bersalah, ya sudah tak bersalah. Yang perlu diingat, keputusan itu adalah lonjong, tidak bulat, ada tiga dari tujuh anggota Komite Etik yang berbeda pendapat,” katanya.

Namun, dia berharap KPK mau mengintrospeksi diri dan mau dikritik demi tetap terjaganya integritas komisi itu. Tidak menjawab kritik yang disampaikan dengan amarah.

Priyo menegaskan, Komisi III DPR masih akan meminta masukan dari berbagai pihak terkait pemilihan pimpinan KPK periode 2011-2015. Pasalnya, ada sejumlah persoalan yang masih diperdebatkan. Senin mendatang, Komisi III akan memanggil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar, menemui Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dan tokoh lain.

Mekanisme pemilihan KPK, yang selama ini melalui DPR, juga masih layak dipertahankan.
Mantan anggota Komite Etik KPK, Said Zainal Abidin, menilai, orang berhak mengungkapkan opininya atas putusan Komite Etik. (nwo/faj/ray/fer/tra)

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Doni Monardo Meninggal di Rumah Sakit Siloam Semanggi karena Sakit

Doni Monardo Meninggal di Rumah Sakit Siloam Semanggi karena Sakit

Nasional
Sibuk Kampanye di Luar Jawa, Ganjar: Indonesia Bukan Jawa sehingga Harus Keliling

Sibuk Kampanye di Luar Jawa, Ganjar: Indonesia Bukan Jawa sehingga Harus Keliling

Nasional
Dapat Dukungan Kiai Se-Lebak Banten, Prabowo: Saya Sampaikan Terima Kasih

Dapat Dukungan Kiai Se-Lebak Banten, Prabowo: Saya Sampaikan Terima Kasih

Nasional
Mantan Kepala BNPB Doni Monardo Meninggal Dunia

Mantan Kepala BNPB Doni Monardo Meninggal Dunia

Nasional
Ganjar Sebut Akan Copot Pimpinan Bank jika Persulit Warga Dapat Modal lewat KUR

Ganjar Sebut Akan Copot Pimpinan Bank jika Persulit Warga Dapat Modal lewat KUR

Nasional
Dengar Gaji Penyandang Disabilitas di Bawah UMR, Siti Atikoh Ingatkan Masalah Inklusivitas

Dengar Gaji Penyandang Disabilitas di Bawah UMR, Siti Atikoh Ingatkan Masalah Inklusivitas

Nasional
Di Acara Hari Disabilitas 2023, Siti Atikoh: Kita Harus Pastikan Semua Infrastruktur Bisa Diakses Masyarakat Tanpa Terkecuali

Di Acara Hari Disabilitas 2023, Siti Atikoh: Kita Harus Pastikan Semua Infrastruktur Bisa Diakses Masyarakat Tanpa Terkecuali

Nasional
Kampanye di Kendari, Ganjar Ungkit Saat Jokowi Bisikan soal Pangan

Kampanye di Kendari, Ganjar Ungkit Saat Jokowi Bisikan soal Pangan

Nasional
Prabowo Minta Rakyat Jangan Mengeluh soal Kehidupan jika Tak Mau Berpartisipasi dalam Politik

Prabowo Minta Rakyat Jangan Mengeluh soal Kehidupan jika Tak Mau Berpartisipasi dalam Politik

Nasional
Prabowo Kampanye ke Sumatera Pekan Depan, tapi Tidak Bersama Gibran

Prabowo Kampanye ke Sumatera Pekan Depan, tapi Tidak Bersama Gibran

Nasional
Kubu Anies-Cak Imin Disebut Usulkan Format Debat Cawapres Berubah, TKN Prabowo-Gibran Ikut Menyetujui

Kubu Anies-Cak Imin Disebut Usulkan Format Debat Cawapres Berubah, TKN Prabowo-Gibran Ikut Menyetujui

Nasional
Relawan Sudulur Jokowi yang Diketuai Wamendes Deklarasi Dukungan untuk Prabowo-Gibran

Relawan Sudulur Jokowi yang Diketuai Wamendes Deklarasi Dukungan untuk Prabowo-Gibran

Nasional
Prabowo: Saya Tak Berani Mengklaim Jokowi Dukung Saya, Tebak Sendiri Lah

Prabowo: Saya Tak Berani Mengklaim Jokowi Dukung Saya, Tebak Sendiri Lah

Nasional
Ribut-ribut Format Debat Capres-Cawapres, Ini Bedanya pada Pilpres 2019 dan 2024

Ribut-ribut Format Debat Capres-Cawapres, Ini Bedanya pada Pilpres 2019 dan 2024

Nasional
Sebut Tak Mungkin Pilpres Satu Putaran, Cak Imin: Fakta Lapangan Tunjukkan Suara Terbagi 3 Rata

Sebut Tak Mungkin Pilpres Satu Putaran, Cak Imin: Fakta Lapangan Tunjukkan Suara Terbagi 3 Rata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com