JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, pernah menolak makanan dan minuman yang disodorkan petugas di Rumah Tahanan Markas Komando Brigade Mobil Kepolisian Negara RI (Rutan Mako Brimob Polri). Dia takut diracun.
Cerita Nazaruddin diungkapkannya kepada deklarator Pos Pengaduan Praktik Mafia Anggaran, Zainal Bintang, di ruang tahanannya di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (7/10/2011) sore.
Zainal ditemani oleh deklarator yang juga Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Laode Ida, dan pengacara Nazaruddin, OC Kaligis, beserta jajaran pengacara lainnya dari Lembaga Kajian Hukum Nasional.
"Saya kurus, tetapi sekarang berat badan saya naik lagi empat kilo," tutur Nazaruddin, sebagaimana diungkapkan lagi oleh Zainal Bintang kepada Kompas, Jumat malam.
Menurut Nazaruddin, berat badan sebelumnya adalah 89 kilogram. "Turun jadi 68 kilogram karena empat hari saya menolak makanan dari siapa pun, kecuali dari keluarga saat saya baru masuk ke Mako Brimob," tambah Zainal Bintang, yang juga fungsionaris Partai Golkar.
Sekarang ini, lanjut Zainal, Nazaruddin sudah naik lagi berat badannya menjadi 77 kilogram.
Zainal Bintang mengatakan, Nazaruddin mulai mau makan menu dari Mako Brimob setelah kunjungan Komisi III DPR ke ruang tahanannya, September lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.