Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Selidiki Keberadaan Djoko Tjandra

Kompas.com - 06/10/2011, 19:09 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu buronan dalam kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Djoko Soegiarto Tjandra dikabarkan membangun hotel di Bali.

Menanggapi hal tersebut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengungkapkan saat ini timnya tengah membentuk tim untuk menyelidiki keberadaan Djoko Chandra. Meskipun, kasus Djoko ditangani oleh Kejaksaan Agung.

"Sejak semula ditangani Kejaksaan Agung karena dia DPO maka tanggungjawab kita juga untuk mencari. Isu-isu yang berkembang, apakah benar dia membangun hotel," ujar Anton di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan Kamis (6/10/2011).

Tim yang dibentuk merupakan gabungan antara Markas Besar Polri dan Polda Bali. "Kita sudah membentuk tim, kita lidik, Kta sedang membentuk tim apakah benar hotel yang dimaksud itu punya Djoko Tjandra," sambungnya.

Polri, kata Anton, juga berharap agar masyarakat yang mengetahui informasi hotel itu maupun Djoko Tjandra dapat menghubungi kepolisian. Saat ini, jelasnya, nama Djoko juga telah masuk dalam DPO di interpol.

"Kita harus buktikan dulu. Kita harapkan orang-orang yang tahu itu melapor ke Polri, kalau memang itu punya Djoko Tjandra. Kan katanya pakai nama orang lain. Kita tunggu hasil lidiknya," tukasnya.

Seperti yang diketahui, terdapat sebuah hotel megah bernama Mulia Resort Di kawasan Pantai Geger, Peminge, Kuta Selatan, Badung, Bali. Hotel itulah yang diduga dibangun Djoko.

Sementara itu pihak Kejaksaan Agung yang menangani kasus Djoko mengaku juga tengah mencari tahu kebenaran informasi tersebut. "Ya, akan segera kami cek kebenaran info tersebut. Apakah benar dia bangun hotel itu. Kalau benar, apa ditangani sendiri atau orang lain," kata Wakil Jaksa Agung, Darmono saat dihubungi wartawan.

Sekadar mengingat kembali, berikut ini adalah catatan mengenai Djoko S Tjandra: Nama Djoko alias Tjan Kok Hui, pria kelahiran Sanggau 27 Agustus 1950, menjadi pusat pemberitaan karena fee atas cessie senilai setengah triliun lebih.

Djoko memang identik dengan Grup Mulia yang memiliki bisnis inti properti. Kongsi empat bersaudara yakni Tjandra Kusuma (Tjan Boen Hwa), Eka Tjandranegara (Tjan Kok Hui), Gunawan Tjandra (Tjan Kok Kwang), dan Djoko S Tjandra sendiri didirikan pada 1970.

Dekade 1990-an, Grup Mulia makin moncer saat dipegang oleh Djoko. Bapak empat anak yang pintar ngomong ini menjadi komandan utama pada kepemilikan properti perkantoran seperti Five Pillars Office Park, Lippo Life Building, Kuningan Tower, BRI II, dan Mulia Center.

Grup Mulia menaungi sebanyak 41 anak perusahaan di dalam dan luar negeri. Selain properti, grup yang pada 1998 memiliki aset Rp 11,5 triliun itu merambah sektor keramik, metal, dan gelas.

Pria ini dulunya terdakwa dalam kasus pengalihan tagihan utang (cessie) di Bank Bali yang kemudian divonis bebas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com