Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan KPK akan Lakukan Perbaikan

Kompas.com - 06/10/2011, 16:53 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi mengatakan, pimpinan KPK akan melakukan perbaikan-perbaikan menanggapi rekomendasi Komite Etik KPK. Menurut Johan, rekomendasi Komite Etik tersebut wajib dilaksanakan.

"Karena itu bentuk rekomendasi terhadap pimpinan KPK, saya kira pimpinan KPK akan ada perbaikan-perbaikan," kata Johan di Jakarta, Kamis (6/10/2011).

Johan ditanya tanggapan KPK terhadap rekomendasi Komite Etik yang diumumkan kemarin. Salah satu poin kesimpulan Komite Etik menyebutkan, KPK kekurangan sistem internal dalam bentuk kelemahan administrasi.

Kekurangan tersebut selain berpotensi membuat pimpinan dan pegawai KPK lalai, juga dapat menjadi pintu masuk bagi koruptor untuk melakukan serangan-serangan. Contohnya, Kode Etik Pimpinan KPK dan pegawai yang tidak memisahkan Kode Etik dengan Kode Perilaku. Serta belum sempurnanya peraturan internal KPK dan keterbatasan sarana, fasilitas, dan sumber daya manusia di KPK.

Selain itu, rekomendasi Komite Etik berbunyi agar KPK membentuk Dewan Kode Etik. Pembentukan lembaga yang sedianya diisi ahli-ahli etik itu diharapkan dapat mencegah terulangnya pelanggaran oleh pimpinan maupun pegawai KPK di masa depan.

Terkait usulan pembentukan Dewan Etik, Johan pribadi mengaku setuju. "Kalau saya pribadi, saya setuju, ada Dewan Etik yang permanen," katanya.  Hanya saja, lanjut dia, keputusan soal pembentukan Dewan Etik tersebut merupakan kewenangan pimpinan KPK.

Kemarin, Komite Etik menyimpulkan bahwa unsur pimpinan KPK Busyro Muqoddas, M Jasin, Chandra M Hamzah, dan Haryono Umar tidak melakukan pelanggaran etik. Namun, ada dissenting opinion atau pendapat berbeda terhadap putusan Chandra dan Haryono.

Sejumlah anggota Komite Etik yang berpendapat berbeda menilai, sebagai pimpinan KPK, sedianya Chandra dan Haryono lebih berhati-hati. Selain itu, Komite Etik menemukan adanya pelanggaran etik ringan yang dilakukan mantan Deputi Penindakan KPK Ade Rahadrja dan Sekjen KPK Bambang Praptomo Sunu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com