JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hadi Poernomo membantah pernyataan Wakil Ketua DPR Pramono Anung terkait adanya kasus yang nilai kerugian negaranya mencapai tiga kali lebih besar skandal Bank Century.
Hal ini disampaikan Hadi seusai memberikan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I 2011 (IHPS I 2011) BPK RI kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (4/10/2011). "Saya malah tidak tahu," ujar Hadi singkat kepada para wartawan.
Ia mengatakan, BPK telah menyerahkan IHPS I 2011 kepada DPR RI. Namun, pimpinan BPK itu mengaku tak hafal isi laporan tersebut secara terperinci. Hadi mengatakan, jika media ingin mendapatkan laporan tersebut, dia dapat mempersiapkannya. Dia juga mempersilakan para wartawan membaca sendiri laporan tersebut.
Sebelumnya, Pramono mengetahui adanya kasus korupsi yang lebih besar dari Century setelah membaca IHPS I 2011. Politisi PDI-P ini menyebut laporan itu terkait dengan masalah energi primer. Namun, dia tak mau menjelaskan lebih lanjut mengenai kasus itu.
"Gede banget (nilai kerugian negara)," kata Pramono di Komplek DPR, Senin (3/10/2011).
Ketika ditanya bagaimana perbandingan nilai kerugian negara dalam kasus itu dengan nilai dana talangan Bank Century, politisi PDI-P itu menjawab, "Tiga kali lipat. Ini memang belum dibuka kepada publik."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.