Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Badan Anggaran dengan Rok Mini...

Kompas.com - 04/10/2011, 04:53 WIB

Beberapa menit selepas Tamsil Linrung, Wakil Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera, masuk ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (3/10). Gedung KPK yang biasanya ”angker” mendapatkan kejutan manis. Belasan perempuan berpakaian rok mini atau bercelana pendek sepaha atau hot pants dengan kaus ketat tiba-tiba berbaris di depan lobi gedung KPK, berunjuk rasa.

Mereka membentangkan spanduk berisi dukungan kepada Badan Anggaran (Banggar) DPR. ”Berantas korupsi yes, fitnah no”, demikian spanduk yang mereka bentangkan di depan lobi gedung KPK. Selain itu, perempuan cantik yang menyebut diri sebagai Srikandi Antikorupsi itu juga membawa poster bertuliskan ”I Love (gambar hati) Banggar DPR” dan ”Jangan fitnah Banggar”.

Sebagian dari pengunjuk rasa nan seksi itu juga membawa bunga yang dibagi-bagikan kepada sejumlah orang yang tengah berada di gedung KPK. Kedatangan perempuan itu tentu saja langsung menarik perhatian, bukan hanya wartawan, melainkan juga polisi dan petugas keamanan KPK yang tengah berjaga.

Tampak seseorang yang mengoordinasi para perempuan itu. Nyaris semua kamera dan perhatian tertuju kepada para perempuan ayu itu. Demonstrasi di gedung KPK yang sehari-hari didominasi mahasiswa dan laki-laki mendapat warna berbeda dengan kehadiran para perempuan itu.

Penyidik KPK, Senin, memeriksa dua pimpinan Banggar DPR. Selain Tamsil, penyidik juga memeriksa Olly Dondokambey, Wakil Ketua Banggar DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Olly dikawal sejumlah orang berbadan tegap saat masuk dan keluar gedung KPK.

Tamsil dan Olly diperiksa dalam kasus korupsi terkait program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Keduanya menjadi saksi untuk tersangka Dharnawati, pengusaha yang diduga menyuap pejabat di Kemnakertrans.

Para perempuan cantik itu berunjuk rasa sekitar 10 menit saja di KPK. Setelah puas mendapat sorotan, mereka meninggalkan gedung KPK. Sebagian membagi-bagikan bunga kepada pengendara yang melintas di jalan di depan gedung KPK.

Tampak jelas ada yang mengoordinasi kedatangan para perempuan itu. Unjuk rasa seperti ini tentu juga berbiaya, setidaknya untuk keperluan bunga yang dibagi-bagikan, pembuatan spanduk, atau transportasi.

Para perempuan itu mengaku datang dengan sukarela ke gedung KPK. ”Kami tak dibayar,” ujar seorang perempuan, yang tak mau jati dirinya diketahui, kepada wartawan.

Apakah mereka tahu apa yang disuarakan? ”Saya tidak bisa bicara banyak,” ujar yang lain saat ditanya soal kasus yang melibatkan anggota Banggar.

Tak ada yang aneh dalam menyampaikan aspirasi, laki-laki atau perempuan. Yang aneh, lebih tepatnya menyedihkan, jika ada pihak yang memanfaatkan ketidaktahuan orang lain untuk keuntungan pihak yang tengah berperkara di KPK. Jangan sampai rakyat yang tak tahu justru menjadi korban mafia anggaran.... (RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com