Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo: KPK Tak Berhak Tolak Undangan DPR

Kompas.com - 29/09/2011, 11:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski belum mengetahui alasan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengkritik KPK yang tidak memenuhi panggilan rapat konsultasi untuk membahas pengaduan Badan Anggaran (Banggar) DPR.

Priyo mengaku belum membaca surat dari KPK yang ditujukan kepadanya. Pasalnya, dia baru tiba pagi ini di Jakarta seusai menghadiri acara Asian Parliamentary Assembly (APA) di Solo, Jawa Tengah.

"Suratnya masuk kemarin," kata Priyo di DPR, Kamis ( 29/9/2011 ).

Priyo mengatakan, ia dan pimpinan DPR lain akan melakukan rapat pimpinan untuk membahas berbagai hal, salah satunya surat dari KPK itu. Meski demikian, Priyo sudah menilai KPK tidak boleh menolak undangan DPR.

"Rapat kosultasi ini hal yang biasa karena Presiden didampingi Wakil Presiden, dan jajaran menteri juga kita undang rapat kosultasi di sini untuk bahas hal-hal yang dipandang perlu. DPR juga kadang menyambangi Presiden karena diundang ke Istana. Mestinya tidak ada lembaga yang otomatis bisa menolak. Tapi kita tidak tahu alasannya apa," kata Priyo.

Menurut Priyo, antara pimpinan DPR dengan pihak lain yang diundang dalam posisi setara ketika rapat konsultasi. Berbeda ketika rapat kerja, kata dia, anggota Dewan dalam posisi mengawasi.

"Rapat konsultasi itu duduk setara untuk menyamakan persepsi tugas masing-masing. Supaya jangan membidik sesuatu kemudian menghancurkan semua image," kata politisi Partai Golkar itu.

Priyo kembali mengkritik KPK terkait pemeriksaan empat pimpinan Banggar oleh KPK. "KPK saya berharap terukur dan saling menjaga lembaga. Jangan bedol desa, semua diangkut. Kan kemudian dipermalukan. Mestinya dipanggil saja kalau personal," ujarnya.

Ia mengatakan, setelah rapat pimpinan, pihaknya akan menggelar rapat dengan pimpinan fraksi, pimpinan Komisi III, dan pimpinan Banggar untuk membahas masalah ini. Secara pribadi, Priyo akan menyarankan Banggar melanjutkan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2012 meskipun pertemuan dengan KPK batal.

Seperti diberitakan, pimpinan Banggar mogok kerja dengan menyerahkan mandat kepada pimpinan DPR setelah tidak terima diperiksa KPK terkait kasus suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Akibatnya, pembahasan RAPBN 2012 terancam.

Pimpinan DPR lalu menindaklanjuti aduan pimpinan Banggar itu dengan memanggil Ketua KPK, Kepala Polri, dan Jaksa Agung. Belum dipastikan apakah pertemuan dengan Kapolri dan Jaksa Agung jadi dilakukan hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com