JAKARTA, KOMPAS.com — Motif pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo, Jawa Tengah, Ahmad Yosefa Hayat (31), adalah berjihad. Namun, pihak Polri belum dapat memastikan keterkaitan aksi bom bunuh diri sebagai perbuatan jihad itu dengan kekerasan dan temuan bom di Ambon.
Demikian disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di Jakarta, Selasa (27/9/2011). "Motif pelaku ingin berjihad. Namun, (jihad) salah," kata Anton.
Anton juga belum dapat memastikan apakah aksi bom bunuh diri itu dilakukan pelaku atau jaringan kelompok radikal karena kecewa jaringan mereka tidak dapat pergi ke Ambon yang terjadi aksi kekerasan, termasuk temuan dan ledakan bom di Ambon.
Sumber Kompas menyebutkan, aksi bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh diduga dilakukan jaringan kelompok radikal karena mereka kecewa akibat tidak dapat berangkat ke Ambon.
Jaringan kelompok radikal tidak dapat berangkat ke Ambon karena aparat kepolisian melakukan razia terhadap penumpang-penumpang kapal yang akan berangkat ke Ambon pasca-terjadinya kekerasan di Ambon.
Pascakasus kekerasan di Ambon, Anton juga mengungkapkan, dalam sepekan ini telah ditemukan empat bom di Ambon. Dua bom meledak serta dua bom belum meledak dan dapat dijinakkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.