Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komite Etik Diminta Segera Umumkan Hasil

Kompas.com - 25/09/2011, 10:32 WIB
Susana Rita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Zaenal Arifin Mochtar meminta agar Komisi Etik segera mengumumkan hasil pemeriksaan etik terhadap pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Semakin lama Komisi Etik mengumumkan hasil kerjanya, hal itu justru semakin mengganggu kerja KPK.

"Perhatian publik terlalu besar kepada KPK dan Komisi Etik, bukan pada KPK dan pemberantasan korupsinya. Padahal, kita membutuhkan gairah yang kuat seperti ini utnuk menggilas koruptor," kata Zaenal.

Persoalan dugaan pelanggaran etik yang kini dihadapi oleh pimpinan KPK juga dinilai telah mengalihkan perhatian publik terhadap kasus dugaan korupsi M Nazaruddin.

Padahal, tutur Zaenal, kasus pertemuan Chandra M Hamzah dengan Nazaruddin sebenarnya hanya merupakan kepingan kecil dari persoalan korupsi yang sebenarnya.

"Kalaupun CMH menerima sesuatu dalam pertemuan itu, toh ia gagal mempertahankan Nazar. Nazar tetap jadi tersangka," kata Zaenal.

Dalam persoalan ini, ia berharap agar publik tidak "menghukum" Komite Etik. Dalam artian, Komite Etik baru dinilai berhasil jika menemukan peran Chandra dan dianggap tidak berhasil jika gagal menemukannya.

"Kalau demikian, publik sama artinya dengan mengambil perspektif Nazaruddin. Publik perlu yakin bahwa Komite Etik bisa bekerja. Kalau bisa membuktikan keterlibatan Chandra itu bagus, kalaupun tidak bukan berarti tidak bagus," kata Zaenal.

Terkait dengan mundur atau tidaknya Chandra, Zaenal mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan hak personal Chandra sebagai pimpinan KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

    Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

    Nasional
    KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

    KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

    Nasional
    4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

    4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

    Nasional
    Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

    Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

    Nasional
    KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

    KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

    Nasional
    Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

    Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

    Nasional
    Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

    Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

    Nasional
    Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

    Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

    Nasional
    Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

    Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

    Nasional
    Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

    Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

    Nasional
    Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

    Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

    Nasional
    Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

    Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

    Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

    Nasional
    Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

    Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

    Nasional
    Nasib Pilkada

    Nasib Pilkada

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com