JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Duta Besar Indonesia untuk Kolombia Michael Menufandu menyatakan siap menghadapi gugatan tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011, M Nazaruddin. Menufandu dilaporkan Mabes Polri perihal kasus dugaan hilangnya beberapa barang dalam tas milik Nazaruddin. Menurut Menufandu, apa yang dituduhkan Nazaruddin tidak benar.
"Pastinya saya siap. Saya tidak takut dan tidak akan mundur demi kebenaran dan kejujuran. Jadi kalau dia laporkan, saya akan tunggu," ujar Menufandu saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/9/2011), di Jakarta.
Nazaruddin, melalui kuasa hukumnya Dea Tunggaesti, Kamis (22/9/2011) kemarin, melaporkan Michael ke Mabes Polri dengan nomor laporan LP 599/IX/2011/Bareskrim. Pelaporan ini dilakukan karena tas hitam milik Nazaruddin yang berisi barang bukti berupa tiga flashdisk dan satu CD belum diketahui keberadaannya. Menufandu diduga menggelapkan tas tersebut.
Menufandu mengatakan, selama ini dirinya selalu memberikan fakta-fakta mengenai isi tas tersebut kepada Komite Etik dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut Menufandu, ia memberitahukan apa yang dia tahu kepada KPK maupun Komite Etik dalam pemeriksaan sebagai saksi politisi Partai Demokrat tersebut.
"Saya sudah berikan semua yang saya tahu, sebagaimana ke berbagai macam pihak, baik KPK, Komite Etik, maupun ke pers. Bahwa memang apa yang saya beritahukan, apa yang saya tahu. Jadi kalau dia (Nazaruddin) melaporkan saya dengan tuduhan menggelapkan barang itu, itu semua tidak benar. Kita lihat saja nanti," kata Menufandu.
Seperti diberitakan, pada saat memenuhi panggilan KPK pada Jumat (16/9/2011) lalu, Menufandu juga mengaku tidak mengetahui perihal keberadaan flashdisk merek SanDisk dan cakram penyimpan data milik Nazaruddin. Adapun pengakuan mantan politisi Demokrat itu, tas hitam tersebut dititipkan kepada Menufandu saat dia tertangkap di Cartagena, Kolombia. Tas tersebut lalu disimpan di KBRI di Bogota dan disegel sebelum diserahkan kepada tim penjemput Nazaruddin.
Saat dibuka di Bogota dan Jakarta, tak ditemukan flashdisk merek SanDisk dan cakram penyimpan data yang sempat ditunjukkan Nazaruddin dalam wawancaranya dengan jurnalis independen Iwan Piliang, yang ditayangkan di Metro TV.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.