Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Tak Diberi Data Transaksi Mencurigakan

Kompas.com - 22/09/2011, 22:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas menyatakan belum mendapatkan data tentang transaksi mencurigakan dari anggota Badan Anggaran DPR. Padahal data yang sama telah diberikan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kepada pimpinan DPR pekan lalu.

Dengan data tersebut, pimpinan DPR mengungkapkan bahwa terdapat 21 transaksi mencurigakan milik salah satu anggota Badan Anggaran. Pengungkapan ini memantik reaksi karena diduga pimpinan DPR menyasar anggota Badan Anggaran dari Fraksi Partai Amanat Nasional Wa Ode Nurhayati yang memang pernah mengungkapkan adanya permainan anggaran dalam penentuan Dana Percepatan Infrastruktur Daerah (DPID). Permainan anggaran ini menurut Wa Ode juga melibatkan pimpinan DPR.

Namun demikian, Busyro menyatakan belum tahu jika ada laporan transaksi mencurigakan milik anggota Badan Anggaran DPR yang kemudian diserahkan PPTAK ke KPK. "Saya enggak tahu," kata Busyro, Kamis (22/9/2011) di Jakarta.

Menurut dia, jika memang KPK memerlukan data transaksi mencurigakan biasanya akan meminta kepada PPTAK. "Kalau nanti ada kepentingan sampai pada data dari PPATK kami perlukan, kami akan minta ke sana, dan sudah biasa kami minta ke PPATK," katanya.

Busyro menolak mengomentari informasi soal adanya transaksi mencurigakan milik salah satu anggota Badan Anggaran yang diserahkan PPATK ke pimpinan DPR. "Pak Yunus Husein (Ketua PPATK) yang bisa menjawab itu," katanya.

Selasa (20/9/2011), KPK memeriksa secara serentak pimpinan Badan Anggaran DPR. Pemeriksaan tersebut, menurut Busyro, untuk mengklarifikasi tudingan salah satu tersangka kasus suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Trasmigrasi, Dharnawati, yang menyatakan ada komitmen fee dalam pencairan DPID Transmigrasi kepada pimpinan Badan Anggaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan Lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan Lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com