Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Politik Bisa Akhiri Kebuntuan KPK

Kompas.com - 15/09/2011, 00:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Proses politik di DPR diyakini bisa mengatasi kebuntuan penanganan hukum yang dilakukan KPK dalam menangani skandal Bank Century.

Sebagian anggota DPR sudah mulai mengungkapkan niat menggunakan hak menyatakan pendapat atas skandal Bank Century. Dengan hak menyatakan pendapat ini, DPR bisa memaksa pemerintah saat ini untuk menghadapi ancaman pemakzulan.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengatakan, saat ini DPR memang masih menunggu babak baru penyelesaian skandal Bank Century.

"Pertama, kami menunggu formalnya keputusan kemenangan gugatan mantan pemilik Bank Century, Hesham Al Waraq dan Rafat Ali Rizvi, dalam pengadilan Arbitrase Internasional terhadap Pemerintah Indonesia," kata Bambang di Jakarta, Rabu (14/4/2011).

Kedua, lanjut Bambang, DPR juga menunggu uji silang Tim Pengawas DPR dengan KPK.

"Dengan adanya pimpinan KPK yang diperiksa oleh Komite Etik, saya berharap ada perubahan visi pimpinan KPK dalam memandang kasus Bank Century. Mereka sebelumnya berusaha untuk membela Bank Century, dengan menyatakan belum ada pelanggaran hukum. Mudah-mudahan dengan dibentuknya Komite Etik dan ada pimpinan yang diduga melakukan deal dengan pimpinan partai politik, mereka melakukan perubahan," katanya.

Ketiga, lanjut Bambang, DPR juga tengah menunggu audit forensik oleh Badan Pemeriksa Keuangan terhadap proses pemberian dana talangan ke Bank Century senilai Rp 6,7 triliun oleh pemerintah dan Bank Indonesia.

Setelah itu, kata Bambang, DPR akhirnya akan menggunakan hak menyatakan pendapat jika ketiga langkah itu makin membenarkan ada yang salah dalam proses pemberian dana talangan Bank Century.

"Jadi, sebetulnya proses politik ini bisa mengakhiri proses hukum yang buntu di KPK," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com