Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yulianis Tidur dengan 11 Kardus Uang

Kompas.com - 14/09/2011, 11:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Tinggal dua malam di satu kamar di Hotel Aston, Bandung, yang diisi oleh 11 kardus berisi uang dan 11 orang. Itulah yang dialami Yulianis, mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, induk perusahaan milik Muhammad Nazaruddin, saat Kongres Partai Demokrat pada Mei 2010.

"Saat itu suasananya tegang. Kami tidak berani meninggalkan kamar," cerita Yulianis kepada Kompas dan Tribun, Selasa (13/9/2011) di Plaza Senayan, Jakarta. Saat itu Yulianis diberi tugas oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazaruddin, untuk mencatat dan menyiapkan uang yang dibawanya. Uang itu ada yang berasal dari perusahaan Grup Permai sebesar Rp 30 miliar dan 2 juta dollar Amerika Serikat (AS), serta dari sumbangan sebanyak 3 juta dollar AS.

Yulianis enggan menyebutkan uang 3 juta dollar AS itu merupakan sumbangan dari siapa saja. Dia hanya menuturkan, uang sumbangan itu mulai terkumpul sejak satu bulan sebelum kongres.

Setiap ada uang sumbangan yang masuk, dia diminta oleh Nazaruddin untuk mencatat dan menukarkannya menjadi dollar AS agar lebih ringkas. Menurut Yulianis, uang itu dibawa dari Jakarta ke Bandung dengan iring-iringan beberapa mobil. Uang Rp 30 miliar disimpan dalam 10 kardus rokok dan dibawa dengan mobil boks, sedangkan uang dalam bentuk dollar AS disimpan dalam kardus lain dan dibawa dengan mobil lainnya.

"Saya mengendarai Honda CRV, di iringan paling belakang," tutur Yulianis.

Sesampainya di Hotel Aston Bandung, lanjut Yulianis, uang itu disimpan di sebuah kamar. "Saya lalu menunggu uang tersebut. Jika Pak Nazaruddin menelepon dan mengatakan butuh uang sekian, saya mencatat dan menyiapkannya. Nuril Anwar (mantan tenaga ahli Nazaruddin di DPR) yang kemudian akan datang dan mengambil uang itu," tutur Yulianis.

Yulianis mengaku tidak mengetahui uang itu dipakai untuk apa. Yang pasti, dari Rp 30 miliar uang perusahaan, diambil sebanyak Rp 600 juta. Sedangkan dari uang sumbangan sebesar 3 juta dollar AS, yang dipakai sebesar 1,8 juta dollar AS. Sementara uang dari Grup Permai sebesar 2 juta dollar AS masih utuh dan kemudian dibawa oleh Nazaruddin.

Yulianis lalu mengembalikan sisa uang perusahaan sebesar Rp 29,4 miliar ke kas perusahaan. Sementara itu, sisa uang sumbangan sebanyak 1,2 juta dollar AS dibawa oleh Neneng Sri Wahyuni, istri Nazaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

    Nasional
    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    Nasional
    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    Nasional
    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    Nasional
    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    Nasional
    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    Nasional
    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com