Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kompas" di Layar Kaca Diluncurkan Malam Ini

Kompas.com - 09/09/2011, 16:01 WIB

Pergelaran ”Simfoni Semesta Raya” akan menandai peluncuran Kompas di layar kaca, Jumat (9/9) malam ini, di Jakarta Convention Center. Perhelatan ini akan disiarkan langsung oleh Kompas TV selama tiga jam, mulai pukul 19.30.

CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo, Kamis, di Jakarta menegaskan, ”Kompas TV bukan lembaga penyiaran, melainkan penyedia konten yang diproduksi KG Production. Konten-konten tersebut ditayangkan kepada pemirsa melalui kerja sama dengan TV-TV daerah yang merupakan lembaga penyelenggara siaran di daerah.”

Konten program tayangan Kompas TV, menurut Direktur Kompas TV Bimo Setiawan, menekankan pada eksplorasi Indonesia, baik kekayaan alam, khazanah budaya, Indonesia kini, maupun talenta berprestasi.

Pergelaran ”Simfoni Semesta Raya” dirancang sebagai cerminan wajah Kompas TV dan visi yang tertuang dalam program-program acaranya.

Perhelatan ini dibuka dengan bentangan indah alam Indonesia dalam teknologi konfigurasi layar LED yang mengantar penampilan violis solo anak Clarissa Tamara di panggung. Selanjutnya, parade anak-anak Indonesia tampil riang, dalam iringan Erwin Gutawa Orchestra, antara lain melalui medley ”Yo Prokonco, Cik Cik Periok, Sipatokaan” yang merupakan lagu anak-anak dari Jawa, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Utara—diselingi narasi pendongeng PM Toh.

Segmen pertama perhelatan ini didedikasikan kepada anak-anak Indonesia, merepresentasikan program acara Kompas TV yang memberi ruang bermain dan belajar bagi anak-anak. Tayangan program anak di Kompas TV antara lain Science is Fun, Ensiklopedia Anak Nusantara, Jalan Sesama, dan Kampung Main yang menelusuri aneka permainan anak-anak tradisional di Indonesia.

Tayang di 10 kota

Pada penayangan perdana, Kompas TV mengudara di sepuluh kota melalui sembilan stasiun televisi daerah. Pemirsa di Tanah Air dapat menikmati program Kompas TV di Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, dan Makassar.

Jumlah kota yang bakal menikmati tayangan Kompas TV akan terus bertambah pada kuartal ketiga tahun ini dan sepanjang tahun 2012.

Setiap hari, dari 20 jam siaran TV daerah yang menjadi mitranya, Kompas TV akan menyuplai 70 persen konten dengan program nasional. Direktur Produksi dan Program Kompas TV Indra Yudhistira menjelaskan, sekitar 30 persen program acara Kompas TV berupa pemberitaan. Sekitar 30 persen yang lain merupakan pengetahuan inspiratif melalui tayangan dokumenter dan feature, antara lain bertema budaya, sejarah, perjalanan, dan gaya hidup. Adapun 40 persen merupakan program hiburan yang juga berbobot nilai inspiratif.

Konsep program hiburan direpresentasikan dalam perhelatan peluncuran hari ini. Kompas TV, antara lain, memiliki program musik Fanatik. Program berdurasi 1,5 jam ini menampilkan band atau musisi besar Indonesia yang punya basis penggemar setia. Pada peluncuran Kompas TV, program ini direpresentasikan oleh tiga band: ST12, Nidji, dan Ungu. ST12 akan menyanyikan hit yang diaransemen ulang dalam kolaborasi dengan permainan piano Marusya Nainggolan.

Sementara Nidji tampil berkolaborasi dengan Jogja Hip Hop Foundation. Ungu tampil bersama Andien dan petikan gitar akustik Jubing Kristianto.

Program Showcase di Kompas TV juga tecermin dalam konsep pentas peluncuran TV ini. Showcase menampilkan penyanyi yang menampilkan lagu kondang ataupun promo lagu baru, dengan syarat tampil live di acara ini. ”Itu bentuk penghormatan Kompas TV kepada musisi, memberi ruang kepada mereka untuk main dengan hati di sini,” ujar Manajer Kreatif Kompas TV Uncu Putra.

Konsep itu akan direpresentasikan oleh penampilan trio Andien, Monita, dan Citra Idol yang mengubah nuansa cadas lagu-lagu God Bless, Jamrud, dan Slank menjadi jazzy melalui aransemen ulang Erwin Gutawa.

Kompas TV juga mendedikasikan satu program dokumenter, Diskografi, untuk merekam perjalanan hidup dan karier musisi besar Indonesia. Dalam peluncuran Kompas TV, program ini tecermin pada penampilan Andi Rianto yang akan mengaransemen empat lagu cinta Iwan Fals.

Program Kompas TV yang lain—seperti Teroka yang menjelajahi kekayaan alam Indonesia, Hidden Paradise yang menampilkan pulau-pulau tercantik, Exotic Living membahas konsep rumah tradisional dan filosofinya, serta Tarung yang bercerita tentang ragam bela diri tradisional—juga akan dicerminkan pada peluncuran malam ini.

Kolaborasi

Sejumlah artis dan band seperti Kotak, Afgan, Rossa, Judika, Marcell, dan Sandhy Sondoro turut memeriahkan panggung ”Simfoni Semesta Raya”. Tiga musikus, Erwin Gutawa, Addie MS, dan Andi Rianto, akan berkolaborasi pada lagu ”Rasa Sayange”. Lagu ini ditulis ulang orkestrasinya oleh Addie MS, dengan part piano yang dimainkan Andi Rianto. Komposisi garapan Addie MS itu akan dibawakan Erwin Gutawa Orchestra dengan konduktor Erwin Gutawa.

Panggung ”Simfoni Semesta Raya” juga memperkenalkan penonton dengan teknologi baru. Di atas panggung berbentuk bundar, layar multimedia LED yang menggantung bergerak membentuk konfigurasi membelah—terpecah naik-turun dan bersatu lagi.

”Itu teknologi yang baru pertama kali digunakan di Indonesia. Bersama Mata Elang, software-nya dibeli dan didatangkan khusus,” ujar Uncu.

Tata pencahayaan juga didesain secara personal untuk setiap lagu yang ditampilkan. Pencahayaan ini turut mencerminkan mood lagu, aransemen musik, dan penyanyinya.

Peluncuran Kompas di layar kaca menampilkan parade pemandu acara yang juga membawakan program-program di Kompas TV, yakni Darius Sinathrya (membawakan Arisan Plus bersama Donna Agnesia), Nadine Chandrawinata (Hidden Paradise), Shafira dan Chevrina (Mitos), Kamga (Eksplor Indonesia), serta Cahyo Alkantana (Teroka).

Jakob Oetama, pendiri Kompas Gramedia Grup, mengatakan, Kompas TV mengemban tanggung jawab untuk turut mencerahkan masyarakat.

”Melalui Kompas TV, kita akan melihat dimensi lain. Bukan hanya alam Indonesia yang indah, melainkan juga maknanya. Makna itu hanya ada dalam hubungannya dengan manusia. Yang memperkaya adalah manusianya,” ujarnya.

Kompas di layar kaca akan mengudara di Jabodetabek di kanal 28 UHF (KTV), Bandung di 34 UHF (STV), Semarang di 47 UHF (BTV), Surabaya di 40 UHF (BCTV), Malang di 32 UHF (ArtTV), Bali di 23 UHF (Dewatatv), Makassar di 23 UHF (Makassartv), Palembang di 52 UHF (Mostv), dan Pontianak di 39 UHF (Khatulistiwatv).

(DAY/ELN/ROW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

    Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

    Nasional
    Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

    Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

    Nasional
    Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

    Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

    Nasional
    Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

    Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

    Nasional
    Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

    Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

    Nasional
    Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

    Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

    Nasional
    Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

    Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

    Nasional
    Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

    Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

    Nasional
    ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

    ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

    Nasional
    Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

    Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

    Nasional
    Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

    Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

    Nasional
    KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

    KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

    Nasional
    Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

    Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

    Nasional
    Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

    Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

    Nasional
    Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

    Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com