Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Belum Teken Keppres Pengganti Nazaruddin

Kompas.com - 05/09/2011, 15:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum menandatangani surat keputusan presiden (keppres) pemberhentian anggota DPR RI M Nazaruddin, yang juga mantan Bendahara Umum Partai Demokrat. Pasalnya, Presiden belum menerima surat permintaan pemberhentian tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 dari DPR RI.

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha belum dapat memastikan keberadaan surat tersebut. Sementara itu, Ketua DPR RI Marzuki Alie, beberapa waktu lalu mengatakan, surat tersebut telah dikirim pada akhir bulan Agustus silam.

"Saya belum tahu apakah (surat) itu sudah di Sekretariat Negara," kata Julian kepada para wartawan di Bina Graha, Jakarta, Senin (5/9/2011).

Julian kembali menegaskan bahwa Presiden segera menindaklanjutinya bila telah menerima surat tersebut. Keppres akan ditandatangani dalam waktu dua hari. Surat ini merupakan syarat bagi Presiden untuk mengeluarkan keputusan presiden terkait pemberhentian Nazaruddin.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, ketika ditanya keberadaan surat tersebut, juga mengaku tidak mengetahuinya. "Belum-belum dilaporkan," katanya di sela-sela Safari Ramadhan Presiden pada tanggal 25 Agustus silam.

Sudi mengatakan, batas waktu penerbitan keppres adalah 14 hari kerja setelah surat dari DPR diterima. Saat ini, Komisi Pemilihan Umum telah mengumumkan pengganti Nazaruddin, yaitu Siti Romla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com